Lihat ke Halaman Asli

Ratapan Pak Tua

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ungu bibirmu

dingin udara menusuk hingga tulang rentamu gemeretak

langit begitu kejam, pada pria beruban sepertimu

yang ditinggal orang tersayang

dibuang kehidupan..

.

Pak Tua, selalu senyum suguhkan

hidup menamparmu keras

pipimu kempis, rahangmu terbentuk jelas

dari keriput wajah

.

Apakah anak – anakmu mengingat engkau, Pak?

mengapa mereka tega membuang seseorang

yang mengasihinya sepanjang usia

bukan, bukan engkau yang salah Pak Tua!

.

Waktu akan menguji hati,

maka jaga hatimu, jangan ada dendam

atau kutuk atas mereka

namun, Pak Tua, rangkul anak – anakmu dengan doa

Tuhan, yang engkau cinta, akan mampu

mengubah segalanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline