Selama beberapa hari ini hujan deras terus menimpa tempat tinggal kami. Khusus bagi kami anak-anak indekos, kamar menjadi tempat yang paling nyaman. Jika sudah hujan terus seperti ini, setiap orang dari kami mengambil tempat di kamar masing-masing. Ada yang langsung membungkus tubuhnya dengan selimut atau sekedar rebahan ditemani video-video di platform online.
Musim hujan mengakibatkan setiap dinding ruangan lembab. Lantai pun terasa dingin sampai kaki tak mampu melangkah. Beberapa dari kami sampai harus memakai sendal karena saking dinginnya lantai indekos kami.
Sementara itu, serangga seperti nyamuk mulai menempati kamarku. Nyamuk yang berdatangan disebabkan karena hujan yang terjadi terus-menerus. Ditambah lagi pakaian-pakaian yang baru sekali pakai tergantung berjejeran. Hal itu membuat nyaman berkeliaran dan bersembunyi dengan bebas.
Nyamuk yang beterbangan di dalam kamarku sangat menjengkelkan. Aku harus membunuh nyamuk terlebih dahulu sebelum tidur. Biasanya, aku mengoleskan minyak kelapa pada sebuah piring plastik. Setelah itu, aku mulai menebas nyamuk-nyamuk tersebut agar terperangkap dalam minyak di piring plastik tersebut. Tidak semua nyamuk dapat terperangkap, khususnya nyamuk-nyamuk yang bersembunyi di balik tirai atau pakaian.
Merasa agak melelahkan dan membosankan, aku mengganti cara tersebut. Setiap kali hendak tidur, aku harus menggunakan mosquito repellent (penolak nyamuk). Mosquito repellent yang kugunakan berupa lotion (losion) yang kuaplikasikan pada kulit tangan dan kaki. Dengan cara seperti itu, aku dapat tidur dengan nyenyak hingga pagi.
Melihat nyamuk yang berkeliaran, aku merasa terganggu. Sungguh mengganggu dan berbahaya. Aku mengambil pakaian-pakaian yang tergantung dan meletakannya di keranjang pakaian kotor. Sementara pakaian lainnya digantung pada gantungan pakaian di dalam kas, lalu ditutup. Setelah itu, kubersihkan kamarku kembali. Akhirnya, aku bisa tidur dengan nyenyak tanpa suara nyamuk yang berdenging di telingaku lagi.