Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Wiraswasta

Kematian Kresna

Diperbarui: 7 Oktober 2020   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Abdul Azis

Telah kau kirimkan aku rembulan yang menemaniku di gelapnya malam bersama para bintang yang menghias cakrawala

Dan telah kau kirimkan aku matahari untuk memelukku dalam cahayamu

Membangunkanku
Memandikanku
Menyuapiku
Hingga aku tertidur kembali

Jika nafas ini terhenti..
Itu artinya sang angin telah pergi meninggalkanku
Membawa nyawaku kembali kepada pemiliknya
Awan tak 'kan lagi menari menghalimun diri
Dan selesai sudah tirai maya melaksanakan tugasnya sebagai jasad diri

Anakku..
Malamku adalah saat di mana kau berkabung karena cintamu
Dan siangku adalah saat di mana kau berdoa dalam senyummu

Malamku adalah saat di mana kau merintih karena rindumu
Dan siangku adalah di mana saat kau mendatangiku dalam dharmamu

Anakku..
Kegagalanku adalah tidak mengenalkan pemilik jiwa ini padamu
Keberhasilanku adalah di mana kau dapat mengenal dirimu

Dukaku adalah di mana kau di kuasa nafsumu
Dan bahagiaku adalah di mana kau dapat mengendalikan dirimu

Anakku..
Semakin hari menjelang kematianku mata akan tertutup
Tubuh ini tidak akan bergerak
Sampai semuanya membeku

Anakku..
Aku tak lebih dari seorang kusir..
Yang mengendalikan kereta kencana hanya atas kehendak tuan pemiliknya

Menerima segala yang diberikannya dengan kesabaran dan kesadaran
Menerima kehidupan dan kematian yang diberikannya pada ku dalam keadilan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline