Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Wiraswasta

Sajak Sumpah Pejuang Literasi

Diperbarui: 8 September 2020   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Docpri: Abdul Azis le putra marsyah


Di bilik temaram menggigil cemas dalam ketidak adilan

Tak pernah lelah melawan dunia dalam derita
Hingga penghujung abad tetap berjuang
Menerjang badai diatas reruntuhmu

Pun engkau terik mentari
Pula engkau seperti dingin rembulan
Tegak menantang demi beratahan.

Mak, engkau yang sudah di Surga
Dengar sumpah anakmu yang durjana
Teruntuk bapak yang berada di sisi Tuhan
Izinkan aku mengucapkan janji yang kesetanan

Dengan saksi langit serta seisi bumi
Dengan air mata menetes pada tanah yang kupijak kini
Dengan harumnya bunga melati
Serta dengan lusuhnya kain ibu pertiwi

Hari ini
Akan ku kibarkan bendera literasi
Meski aku harus berpuisi tanpa diksi
Seperti kala aku menjadi melati
Akan kutabur keharumanku
Agar aku bisa melekat dan menjadi
Keharuman pada bumi ini

Biar kuhentikan nelangsa ini
Biarkan setangkai cinta merengkuh asa
Biarkan dalam kubangan ini aku sakit
Melawan reruntuhan romansa di tanah sengketa

Biarkan Isak tangis mengaduh menjerit...
Lelah dengar keluh dunia

Asal literasiku kini bangkit

Kediri, 8 September 2020
Menuju magrib

Buah karya (Abdul Azis) Le Putra Marsyah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline