Di bilik temaram menggigil cemas dalam ketidak adilan
Tak pernah lelah melawan dunia dalam derita
Hingga penghujung abad tetap berjuang
Menerjang badai diatas reruntuhmu
Pun engkau terik mentari
Pula engkau seperti dingin rembulan
Tegak menantang demi beratahan.
Mak, engkau yang sudah di Surga
Dengar sumpah anakmu yang durjana
Teruntuk bapak yang berada di sisi Tuhan
Izinkan aku mengucapkan janji yang kesetanan
Dengan saksi langit serta seisi bumi
Dengan air mata menetes pada tanah yang kupijak kini
Dengan harumnya bunga melati
Serta dengan lusuhnya kain ibu pertiwi
Hari ini
Akan ku kibarkan bendera literasi
Meski aku harus berpuisi tanpa diksi
Seperti kala aku menjadi melati
Akan kutabur keharumanku
Agar aku bisa melekat dan menjadi
Keharuman pada bumi ini
Biar kuhentikan nelangsa ini
Biarkan setangkai cinta merengkuh asa
Biarkan dalam kubangan ini aku sakit
Melawan reruntuhan romansa di tanah sengketa
Biarkan Isak tangis mengaduh menjerit...
Lelah dengar keluh dunia
Asal literasiku kini bangkit
Kediri, 8 September 2020
Menuju magrib