Malam, kutitipkan kepadamu kidung bersenandung nestapa
Bersama jeritan langit menari luka dalam dada
Senada lara di relung derita
Dari tulus cintaku yang berbuah duka
Dalam senyum purnama
Harus berapa aksara kurangkai jadi kata cinta
Atau berapa samudra harus kubaitkan
Sebagai catatan perjalanan
Sementara namamu terus kulafazkan
Selayak dedoa dalam setiap helaan
Masihkah kau pertanyakan kadarnya?
Masih ingin mengukur dalamnya?
Nona,
Ada yang bungkam
Puisiku hilang
Diksiku berantakan
Guratanpun jadi samar
Ah, semestinya sejak awal kusadari
mencintaimu adalah luka yang terbentuk
Merayu jiwamu merupakan hal yang terburuk
Gembirakan perasaanmu juga hal yang terkutuk
Ooh, Ah, Pasrah sudah aku pada sebuah pengharapan
Akan kebahagiaan yang tidak berkesudahan
Meski telah berkali-kali aku semogakan
Dalam tahajud dengan tangis penyesalan
Buah Karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)
Kediri, 05 September 2020