Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Wiraswasta

Ibuku Bukan Benar-benar Pelacur

Diperbarui: 1 September 2020   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Docpri @supriyadi0215

Dek, kulukis adamu lewat rindu
Pada dinding waktu,semua kata-kata kusemai sendu
Tiada lagi kumampu sebut bapakmu
Karena telah hilang bakal senyummu

Dek, aku tak bisa menyalahkan ibu
Yang selalu dandan menor bibir bergincu
Dan rok mini menebar nafsu
Hanya untuk membeli susu

Dek, kita ini keluarga melarat
Biar ibu bergrilya dalam hasrat
Kamar sepetak menjadi  gelap pekat
Bercumbu geliat bersama lelaki konglomerat,
Kita harus kuat

Meski hina orang memandang adalah najis sekujur
Mereka tak tau betapa hati ibu telah hancur
Terlihat tangis sujud air mata bercucur
Dari sesal dosa yang berlumur

Dek, Ibu kita bukan benar-benar seoarang pelacur

Jujur.

Buah Karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)
Kediri, 01 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline