Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Wiraswasta

Kediri, Adalah Alasanku untuk Pulang

Diperbarui: 27 Agustus 2020   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc Ig by @kedirigreget


Kota ini selalu menyimpan kenangan
Kereta api yang selalu datang di senja hari
Rangkaian gerbong yang mengusung kecemasan waktu
Rel-rel menggigil dalam kebekuan
Kursi-kursi kosong yang mencatat kesepian
Jeritan kereta api merobek malam

Jalanan membujur kaku
Lampu-lampu redup dalam keletihan jiwa
Sementara pedagang kaki lima termangu dalam lamunan
Seorang pengemis memelas dengan kaki terluka
Kerindangan pohonan menjelema mall-mall
Orang-orang hidup berhias gengsi dan harga diri
Melupakan riwayat leluhur

Hamparan alun-alun menampung kegelisahan manusia
Beringin tua tumbang karena terlalu berat menangung beban sejarah
Sementara pengamen selalu menghampiri tiap pembeli
Juga pelacur yang sabar menunggu tamunya
mempersembahkan cinta bagai seorang permasuri
dan seorang penyair yang selalu gelisah dengan zaman
menapaki waktu yang terus melaju
memaknai hari mengaji sunyi

ah, kota ini selalu menyimpan kenangan
yang tercatat dalam buku harian

Buah Karya : Abdul Azis (Le Putra Marsyah)

Kediri, 27 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline