Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Wiraswasta

Teruntuk Tuhan dan Tuan

Diperbarui: 26 Agustus 2020   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pict by: Asfiana Mugisari

Karya: Le Putra Marsyah (Abdul Azis)

Negara memegang satu bara di tangan kiri,
Tangan kanan menadah amanat Ilahi yang teringkari.
Dari pemimpin yang bersembunyi
Bertanya pada satu titik di kedalaman hati.

Ini keluh rinduku padamu kutautkan di muka Bangsa
Semestinya kita berpadu; kau adalah wujud rasa yang dipikirkan di mata sendu

Ibu..
Ibu Pertiwi
Kau jangan menangis lagi
Serahkan pada kami;anak-anak Negeri
Tuk menyelami muara bencana melanda bumi
Yang dampaknya juga kita alami
Biarkan kami yang bertanya, pada pemimpin kami

Tuhan.
Jika kami hambaMu boleh bertanya,
Apakah makhluk yang kau ciptakan teratas nama Corona, adalah makhluk yang paling durjana?
Dia merusak segalanya
Bapak Ibu tak kerja, kami makan apa? Susu adik habis, merengek, mau beli pakai uang mana?

Tuhan,
Kami pelajar dan mahasiswa
Harus belajar dengan sosial media
Lalu bagaimana dengan yang tak punya?
Tuhan, kami kini sedang beratanya!

Kami berada di bulan kelahiran Bangsa
Apa ini yang disebut Merdeka?
Negara merintih nan merana
Mata air tersaing Air mata
Air mata dari Tanah Air yang terluka

Dan teruntuk Tuan (pemimpin)
Kami ingin merdeka yang benar-benar merdeka
Kami ingin menjadi semula
Penuh suka cita dihari perayaannya
Dirasakan dari Sabang sampai Merauke, Miangas, juga Rote

Teruntuk Tuan Dan Tuhan, 

KAMI ANAK BANGSA, RINDU SEGALANYA.

Kediri, 14 Agustus 2020

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline