Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Wiraswasta

Kapan Kita Bisa Berkumpul Lagi

Diperbarui: 24 Agustus 2020   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc Pribadi

ku maknai api ciumanmu tadi malam

sebagai mengikis lumut di batu sebab matahari telah hilangvdari peta birahiku

adakalanya aku harus membunuh
tapi entah apa yang harus kumatikan
tak ada jalan yang sepi
sedang gang-gang telah penuh
oleh bag big bug orang berkelahi

angin beranjak ke sungai
ke meja-meja bar. aku lihat hatimu
terjemur antara roti kering
dan sayuran busuk di meja dapur

entah kapan kita bisa berkumpul lagi
mengisi malam yang becek
menyulam hati yang lembek

sudah lama kita tak tukar cerita
sejak kota terbakar di mana-mana
ranjang hanyut ke balik kabut
nama-nama jalan terendam lumpur

cium aku lebih lama kelak bertemu
biar mabukku jadi berita
biar tubuh kita berkeringat kata-kata
hingga terbaca oleh pengemis cinta

Buah Karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)

Kediri, 24 Agustus 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline