Lihat ke Halaman Asli

GENTRUDIS PURBA

Pencari suaka di kala sunyi

Waktu

Diperbarui: 20 Oktober 2020   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berharap mentari siang akan sangat cerah
Ternyata awan hitam datang menutupinya
Yah,jelas aja terlihat jelap,seperti tidak ada harapan

Padahal sebelum nya aku menentang badai yang kuat
Mendaki dunung untuk bahkan ketemu sama mu
Waktu itu aku sangat yakin kalau kau akan mau sama ku
Tapi kini ku tau,kalau kamu tidak mencintai ku

Kini,wakti selalu aja mengingat kan ku sama mu
Tentang pelukan hangat mu saat aku menangis
Berjanji tidak akan meninggal kan ku walau apapun yang terjadi

Tapi itu semua ku tarik pada diri ku yang selalu kasar sama mu
Hingga membuat mu marah semarah marah nya
Tolong,kamu jangan marah lagi yah

Karna aku sudah menghukum diri ku separah parah nya
Dan aku sudah mengukir indah nama mu di hati ku
Dan tidak siapapun yang dapat menghapus nya

Malam ini aku merindukan waktu dimana saat aku mengeja
Selalu termulai dengan candaan
Tuhan mengabul kan permintaan ku
Dimana aku berdoa untuk mencintai mu sepenuh hati

Ia memberihanya,walau kini ku rasakan dalam tangisan
Aku terikat janji padanya
Dimana saat aku mengucap,berjanji akan menjadikan mu yang terahir dalam hidup ku

Kini sepertinya aku mengutuk diri ku sendiri
Ingin sekali rasanya aku lari dari kutukan ku
Tapi,rasanya masih saja aku berkorban demi yang ku cintai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline