Lihat ke Halaman Asli

GENTRUDIS PURBA

Pencari suaka di kala sunyi

Aku Pamit

Diperbarui: 4 Oktober 2020   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua serasa hangus, musnah, dan hilang tak berjejak
Seperti butiran debu yang hilang sekejap diterjang badai
Yah, kosong melompong
Sumpah demi malam dan angin yang setia menemaniku
Ku ingin patah kan ingatan yang kian memaksa ku ter kubur lemah
Aku ingin melangkah walau hanya untuk sedikit gerak
Tapi,
Game yang kita rebut kan dulu
Tiba tiba anak lain saling merebut main karna satu HP
Yah,tiba aku tesentak dengan wajah tawa mu yang berahir dengan senyum
Terukir indah dengan sebuah ketulusan
Yah,terasa membisu,lagi dan lagi
Perumpaan itu tetap akan berlaku
Katanya,orang baik akan cepat brahir
Dan aku,sudah kehilangan yang baik
Makasih banyak untuk pukulan kuat mu
Karna pukulan mu
Ternyata rasanya sangat sakit
Dan sampai saat ini aku masih tersungkur lemah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline