Lihat ke Halaman Asli

Leo Permana Putra

Mahasiswa Teknik Informatika Uiversitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Penerapan Penyedia Alat Air Minum Otomatis Ternak Kambing Di Dusun Jolopeto Desa Warugunung

Diperbarui: 19 Juli 2024   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar pribadi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah program pendidikan yang mengintegrasikan mahasiswa dengan masyarakat, memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari selama kuliah ke dalam konteks nyata. Salah satu contoh implementasi program KKN yang berdampak signifikan adalah pembuatan alat air minum otomatis untuk peternak kambing di Desa Warugunung, Dusun Jolopeto. Program ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan efisiensi peternakan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

Pembuatan alat air minum otomatis untuk kambing merupakan solusi praktis dan inovatif yang sangat dibutuhkan oleh para peternak di Dusun Jolopeto. Dalam kegiatan peternakan, penyediaan air minum yang memadai dan terus menerus adalah salah satu faktor kunci untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ternak. Sebelum adanya alat ini, peternak harus secara manual mengisi wadah air minum kambing beberapa kali sehari, yang tentunya memakan banyak waktu dan tenaga. Dengan adanya alat air minum otomatis, para peternak dapat memastikan bahwa kambing-kambing mereka selalu mendapatkan suplai air bersih tanpa perlu pengawasan terus-menerus.

Manfaat utama dari program ini adalah peningkatan efisiensi operasional peternakan. Alat air minum otomatis dirancang untuk bekerja secara mandiri, mengurangi beban kerja peternak dan memungkinkan mereka untuk fokus pada aspek-aspek lain dari peternakan, seperti pakan dan kesehatan ternak. Selain itu, alat ini juga membantu mencegah terjadinya dehidrasi pada kambing, yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kesehatan ternak. Dengan demikian, produktivitas ternak dapat meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para peternak.

Dari perspektif ekonomi, alat air minum otomatis ini dapat mengurangi biaya operasional peternakan. Biaya tenaga kerja untuk mengisi air secara manual dapat diminimalisir, dan peternak dapat mengalokasikan sumber daya tersebut untuk kegiatan lain yang lebih produktif. Alat ini juga dibuat dengan bahan yang terjangkau dan mudah didapatkan, sehingga tidak membebani peternak dengan biaya yang tinggi. Dalam jangka panjang, pengurangan biaya ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para peternak di Dusun Jolopeto.

Bagi mahasiswa, keterlibatan dalam proyek ini memberikan pengalaman yang berharga dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis secara praktis. Mereka belajar bagaimana merancang, membuat, dan mengimplementasikan alat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tantangan-tantangan yang dihadapi selama proses ini mengajarkan mereka tentang pentingnya inovasi, kreativitas, dan kerja sama dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, memahami kebutuhan dan harapan mereka, serta belajar cara berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak.

Program ini juga memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan masyarakat. Mahasiswa tidak hanya memberikan solusi nyata kepada masyarakat, tetapi juga mendapatkan umpan balik yang berharga untuk meningkatkan kualitas alat yang dibuat. Kolaborasi ini menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, di mana masyarakat dapat terus mendapatkan manfaat dari inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa.

Selain itu, program pembuatan alat air minum otomatis ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis kepada penduduk setempat, diharapkan mereka dapat mengoperasikan, merawat, dan memperbaiki alat tersebut secara mandiri. Hal ini penting untuk memastikan bahwa manfaat dari program ini dapat terus dirasakan oleh masyarakat bahkan setelah periode KKN berakhir.

Secara keseluruhan, kegiatan KKN dengan program kerja pembuatan alat air minum otomatis untuk peternak kambing di Desa Warugunung, Dusun Jolopeto, merupakan contoh konkret bagaimana kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang praktis dan bermanfaat. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa. Semoga program-program semacam ini terus berkembang dan memberikan kontribusi positif yang lebih luas di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline