Lihat ke Halaman Asli

Cara Memahami Ilmu Komunikasi dengan Tafsir Semiotika

Diperbarui: 4 April 2023   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber Gramedia.com 

Semiotika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang tanda, simbol, dan sistem makna di dalam bahasa, media visual, budaya, dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Semiotika merupakan ilmu antardisiplin yang melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti linguistik, filosofi, antropologi, sastra, seni rupa, psikologi, dan sosiologi.

Semiotika berfokus pada bagaimana tanda dan simbol digunakan dalam komunikasi dan bagaimana tanda dan simbol tersebut membentuk makna. Semiotika juga mempelajari bagaimana konteks sosial, budaya, dan sejarah memengaruhi penggunaan tanda dan simbol. Dalam semiotika, tanda atau simbol bisa berupa kata-kata, gambar, suara, gerakan, atau hal lainnya yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide atau makna.

Semiotika memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk dalam ilmu komunikasi, media, sastra, seni, ilmu sosial, dan lain sebagainya. Dengan memahami prinsip-prinsip semiotika, kita dapat memahami cara tanda dan simbol digunakan dalam berbagai konteks dan budaya, serta bagaimana makna dihasilkan dan dipertukarkan melalui tanda dan simbol tersebut.

Istilah "semiotika" berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu "semeion" yang berarti tanda atau lambang. Pemikir awal yang dianggap sebagai pendiri semiotika modern adalah seorang filsuf dan ilmuwan Swiss, Ferdinand de Saussure, yang hidup pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Saussure mempelajari tentang sistem bahasa dan mengembangkan konsep signifikansi dan signifikasi dalam bahasa, yang kemudian menjadi dasar teoritis untuk studi semiotika.

Setelah Saussure, banyak pemikir dan ilmuwan yang mengembangkan teori dan metode analisis semiotika. Beberapa di antaranya adalah Charles Sanders Peirce, Roland Barthes, Umberto Eco, dan Jean Baudrillard. Teori dan metode analisis semiotika terus berkembang dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti ilmu komunikasi, sastra, seni, antropologi, dan banyak lagi.

Apa itu Eidos?

"Eidos" adalah istilah dari bahasa Yunani kuno yang digunakan dalam filosofi untuk merujuk pada bentuk atau esensi suatu objek atau fenomena. Eidos adalah prinsip atau ide dasar yang mengatur karakteristik suatu objek atau fenomena, yang menentukan bagaimana objek atau fenomena tersebut seharusnya terlihat atau bertindak.

Konsep eidos dikembangkan oleh filsuf Yunani kuno, Plato, yang membedakan antara dunia nyata yang dapat diamati oleh indera dengan dunia ide atau bentuk yang lebih tinggi. Menurut Plato, objek-objek yang ada di dunia nyata hanya merupakan bayangan atau imitasi dari bentuk atau ide yang sebenarnya yang ada di dunia ide atau bentuk. Konsep eidos juga terkait dengan ide bahwa ada suatu struktur atau prinsip yang mendasari semua fenomena dan realitas yang dapat diobservasi.

Dalam konteks semiotika, konsep eidos dapat dipahami sebagai prinsip dasar yang mengatur representasi simbolis atau tanda dari suatu objek atau fenomena. Eidos dalam konteks semiotika dapat berupa makna atau nilai yang dikaitkan dengan suatu simbol atau tanda. Misalnya, eidos dari simbol bendera nasional adalah kesetiaan pada negara, sedangkan eidos dari simbol cinta adalah perasaan sayang atau kasih sayang.

Dalam kedua konteks ini, konsep eidos menunjukkan bahwa ada suatu prinsip atau ide dasar yang membentuk representasi simbolis atau representasi mental yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita.

Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap orang melakukan komunikasi setiap harinya, baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam ilmu komunikasi, terdapat banyak teori dan konsep yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana komunikasi terjadi, bagaimana pesan disampaikan dan diterima, serta bagaimana pesan tersebut diproses oleh penerima. Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk memahami ilmu komunikasi adalah tafsir semiotika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline