Lihat ke Halaman Asli

Cara

Diperbarui: 17 Juli 2024   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyum semua bisa saat mengembangkan bibir, tapi cara senyum itu lain.

Hati setiap raga punya, tapi hati yang termiliki bening caranya beda.

Kasih setiap makhluk termiliki secara otomatis, tapi bidang kasih ini terlihat terpahat sentuh palung.

Setiap suara seragam, namun cara berisik suara itu bermelodi.

Bagaimana cara itu?

Cara ini mengapa menggetarkan setiap detak,detik, denyut nyata,fatamorgana hingga dunia luar angkasa yang termiliki.

Rindu semua pernah terasa, namun rindu cara yang ada, bagai angin di tepian pantai yang mendaki puncak gunung terindah.

Perhatian semua pernah terima, tapi undangan perhatian seperti cara  menanti surat dari merpati yang mengharap,datang atau tidak itu spesial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline