Lihat ke Halaman Asli

Saling Memberikan Perhatian dan Menghargai Antar Teman Mengurangi Pembullyan

Diperbarui: 25 November 2022   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pembullyan antar teman di Sekolah sudah ada sejak jaman dulu, sampai saat ini. Kalo jaman dulu pembullyan sama dengan mengolok-olok teman untuk mendapat perhatian. Sekolah sebagai bagian dari pembentukan karakter dari seorang siswa untuk masa depan, pihak sekolah juga tak kurang-kurang melakukan sosialisasi terhadap para siswanya untuk saling menghargai dan menghormati antar temen agar mengurangi pembullyan antar siswa. Dalam lingkungan sosial tidak mungkin, tidak adanya benturan-benturan kecil kesalahpahaman antar teman, masihlah bisa kita toleran namun pembullyan yang bisa membahayakan secara fisik sebaiknya antar teman salinglah mengingatkan bahwa itu berbahaya atau memisahkan jika terjadi tindakan melukai sesama teman. 

Bersekolah adalah cara kita belajar berteman antar individu yang sangat beraneka ragam. Segala perbedaan bukanlah hal yang dianggap sebuah ancaman tapi perbedaan adalah keunikan-keunikan yang dapat dikolabirasikan menjadi sesuatu yang berwarna warni indah. Kesalahpahaman antar anak adalah cara anak mengenal siapa yang cocok untuk bisa menjadi teman, biarkan para anak-anak ini berkembang, beradaptasi dengan sesama temannya dengan segala kebaikan, kesalah pahaman( yang sehat) adalah cara mereka mengenal satu sama lain. 

Sebagai orang tua kita hanya bisa mengingatkan bahwa pembullyan bukanlah hal yang baik, tapi jika anak kita ada di lingkungan itu lebih baik tetaplah memberikan perhatian, menghargai dan menghormati temannya serta membantu temannya jika memerlukan bantuan, dengan tanpa membalas bullyan namun fokus pada tujuan mereka bersekolah yaitu menuntut ilmu, jika di anak kita korban bully ingatkan untuk anak kita agar bisa mengelola emosi, tidak memikirkan kata-kata bully yang dilontarkan kepada anak kita untuk dijadikan motivasi dan membentuk kekuatan mental untuk perbaikan diri  bahwa pelaku pembully memperhatikan kekurangan anak kita dengan cara membully, sebab temannya belum bisa menyampaikan secara baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline