Joko Pinurbo yang kerap disapa dengan Jokpin adalah seorang penyair yang sudah tidak asing lagi dalam dunia sastra Indonesia. Penulis aktif menuliskan karya-karyanya sejak 1983 sampai sekarang, karya-karya tersebut telah banyak menuai pujian dan masukan yang baik dari para penggemarnya. Pada tahun ini pun, Joko Pinurbo berhasil menulis sajak-sajak puisi yang terkumpul dalam buku "Perjamuan Khong Guan".
Gaya kepenulisannya yang merefleksikan kehidupan sehari-hari mampu membuat pembaca menikmati sentuhan gaya bahasanya yang kasual tapi tajam. Inilah ciri unik dari seorang Joko Pinurbo yang suka bermain dengan keunikan bahasa.
Pandemi COVID-19 yang bagi kebanyakan orang menjadi ancaman berbahaya, ketakutan, dan kesengsaraan, justru membuatnya terinspirasi untuk menuangkannya dalam bait puisi menarik. Puisi "Maut Tersenyum" menarik sekali jika kita kupas satu persatu dari setiap baitnya untuk kita tafsirkan.
Maut yang kerap kali diartikan sebagai suatu hal yang menyeramkan, ia korelasikan dengan kata "tersenyum" untuk melebur sedikit rasa ketakutan akan kematian.
Seakan memberi pengertian kepada pembaca bahwa mati karena corona merupakan kematian yang agung. Mengapa demikian? Ini semata-mata bukan hanya karena pandemi yang langka terjadi, namun karena kekuatannya berjuang melawan sakit dan sedihnya penderitaan.
Selain itu, dalam puisi yang ia tulis ini, Jokpin memberi petuah atau nasehat kepada masyarakat agar tetap di rumah saja selama pandemi ini belum berakhir. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain agar terhindar dari penyakit ganas pun mematikan ini.
Simbiosis mutualisme akan tercipta antara masyarakat dan petugas medis jika mereka mau bersikap bijaksana dan toleransi antar sesama.
Petugas medis yang akan menangani pasien yang terjangkit virus dan rakyat yang selagi belum ikut terpapar, aman dan sehat harus tetap berdiam diri di rumah untuk mengurangi angka kenaikan positif virus COVID-19.
Alasan mengapa Jokpin menulis puisi tentang covid-19 ini menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Maka dari itu, saya ingin memberi sedikit ulasan mengenai pandangan saya mengapa ia berpartisipasi dalam wujud naskah puisi.
Banyak sekali cara yang dapat kita lakukan untuk ikut serta dalam meramaikan suatu peristiwa atau kejadian. Begitu pula dengan Joko Pinurbo. Ia merepresentasikan pandemi COVID-19 ini dengan menuangkannya dalam bentuk puisi yang berjudul "Maut Tersenyum".
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tahun 2020 banyak sekali kejadian-kejadian diluar dugaan dan perkiraan kita yang hanya sebagai manusia.