Lihat ke Halaman Asli

Leonita Mahaputrii

MANAJEMEN 21'F

Pandemi Covid-19 Memicu Perubahan Perilaku Konsumen

Diperbarui: 19 Januari 2022   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Satu setengah tahun Covid-19 melanda dunia, Hal ini mempengaruhi konsumen dalam semua aspek kehidupan. Kondisi pandemi COVID-19 memunculkan perilaku konsumen baru, hal ini disebabkan karena terbatasnya mobilitas masyarakat yang sering dilakukan sebelum pandemi tetapi satu sisi ternyata membuka peluang bagi bisnis finansial dan jasa keuangan untuk memacu pemasaran. 

Pada saat pandemi Covid-19 memang menyebabkan kepanikan ekonomi di pasar keuangan. Tidak banyak pula industri yang merasakan dampak dari situasi ini, seperti hospitality, makanan dan minuman, travel, serta hiburan. Ada pula beberapa perubahan pada perilaku konsumen. 

Perubahan yang pertama, Stay at home lifestyle. Sejak pandemi lalu, masyarakat membiasakan diri melakukan segala aktivitas di dalam rumah, mulai dari belajar, beribadah dan Work From Home atau  Bekerja dari rumah. 

Kedua, Konsumen fokus pada harga dan kebutuhan serta mempertimbangkan faktor kesehatan. Pandemi memang menyebabkan keterbatasan ekonomi yang membuat masyarakat lebih memilih untuk membeli kebutuhan seperti makanan pokok dan kesehatan seperti Masker, Hand Sanitizer, Disinfektan dan Tisu. Hingga suplemen dan makanan-makanan yang bergizi.

Ketiga, Go Virtual. Dengan adanya pandemi ini, masyarakat menjauhi kontak fisik dan beralih melakukan aktivitas secara online atau virtual. Perubahan ini juga membuat belanja online menjadi alternatif untuk membeli kebutuhan bukan untuk keinginan lagi. 

Keempat, Semua transaksi dilakukan secara online. Beruntung sekali pada masa kita tekhnologi sudah canggih dapat melakukan transaksi secara online seperti melalui m-banking, shopeepay, ovo, dana dan banyak aplikasi untuk transaksi online lainnya. 

Terjadi perubahan konsumsi pada pandemi covid-19, salah satunya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Hal ini disebabkan oleh kondisi keuangan yang memburuk karena beberapa faktor, diantaranya pemotongan gaji, pendapatan perusahaan menurun, dan pemutusan hubungan kerja ( PHK ). Sementara itu kebutuhan meningkat seperti biaya kesehatan, pendidikan, kuota internet, listrik dan kebutuhan sehari-hari. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline