Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Sungai Bernama Aek Sigeaon yang Membelah Kotaku

Diperbarui: 28 Februari 2020   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah sungai bernama Aek Sigeaon membelah kotaku ( foto: JPS )

Aku pernah bertelanjang membasuh tubuh dengan pasir di sungai ini. Terjun bebas dari titian hitam buatan Belanda. Main cipratan air keruh ketika mentari membungkuk di ufuk barat.Ribuan hari lampau aku juga merenda cinta di tanggul berumput selutut dan puluhan lintah kerdil nempel pada betis tak berbulu. Dan ketika usia merangkak membuatku terjaga pada kenangan, sungai yang membelah kotaku membuatku terpaku rindu: gemercik airmu tak lagi berirama romantik, pasir di dasar menipis berbaur lumpur.

Kini, kau bukan yang dekat dengan masa kanakku dulu. Di hulu sana pinggangmu semakin ramping tak memikat. Di hilir airmu terlukiskan makin jauh di bawah. Ada apa denganmu Sigeaon. Katakan, andai ada galau tak terucapkan.

Para jurnalis menjepretmu dengan gelengan kepala skeptisme. Nuansa khawatir mengancam asa. Akankah satu masa airmu sebening hujan tak berpasir. Akankah titian besi di atasmu tergoyahkan kelak tak terduga.

 Puluhan pasang mata mengawasimu dengan semangat peduli dan tanda tanya. Engkau begitu setia mengarus deras kurun waktu tak terhitung. Membuat kotaku berbingkai pesona berpadu perbukitan melingkari belanga Silindung. Tanpamu kotaku tak lagi spesial.Tanpamu kotaku  hilang deru romantisme.

Aek Sigeaon. Riwayatmu tidak berakhir. Tetapi wajahmu kusut hilang pesona. Ketika penambang pasirmu di hulu dan hilir sana hilang peduli masa depanmu. 

Aek Sigeaon. Engkau adalah penggalan sejarah tak terukur.

( suatu senja segores kata di tepian sungai kenangan - Aek Sigeaon Tarutung Kota. Awal Februari 20)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline