Lihat ke Halaman Asli

Puisi│Riwayat Selalu Berganti yang Baru

Diperbarui: 8 Oktober 2018   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Layu sebelum mengering. ( Kompasianer Leonardo TSS)

Dekat malam kamu diantar banyak orang. Ke tanah dakian di celah gunung. Air mata sudah mengering. Tanah becek dibasuh hujan semalam juga sudah mengeras kerontang.

Bila kamu sudah tempati rumah baru, mereka pulang tak lagi berpaling. Mungkin kamu dikenang,mungkin tidak. 

*

Riwayat selalu selesai di sebuah lobang menganga. Barusan riwayatmu dibacakan kemudian ditutup dengan paku. Dingin tanah lembab sudah ternanti. Untuk diri setiap yang kalah duluan. Tinggalkan dunia,selamat tinggal nestapa. Tak bergerak tak bernafas. Burung pun terbang tak hirau.

*

Esok masih ada yang datang jenguk. Lusa jangan sedih siapa pun tak datang. Mereka masih melangkah teruskan riwayat.

Sabarlah. Bila tradisi tiba bunga pun akan ditabur. Juga kata atau mata berkaca. Adakah kamu di rumahmu termangu ternanti,siapa yang tahu. Mungkin kembaramu terlalu jauh dekat bintang.

*

Jangan terlalu bosan menunggu

Esok atau lusa ada lagi yang diantar

Temanmu bobo tukar cerita 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline