Lihat ke Halaman Asli

(Obsesi Romantisme?) Pejabat PAM Bujuk Siswi SMK "Teman tapi Mesra"

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

minggu berleha-leha di Medan, saya pulang ke kampung saya Tarutung, kota kecil yang berada dalam sebuah lembah bernama Lembah Silindung. Saya merindukan suasana keramaian setiap perayaan hari kemerdekaan dengan ragam tontonan mengasyikkan yang telah ditradisikan setiap tahun.
Saat saya nangkring di sebuah kedai kopi di simpang empat kota, iseng-iseng saya melototkan mata membaca judul sebuah berita dengan huruf lumayan besar,"Direktur PDAM Mual NatioTaput Diduga Cabuli Siswi PKL". Bah! Siswi PKL adalah siswi SMK yang diprogram menjalani praktek kerja lapangan ke kantor-kantor pemerintah. Setiap tahun itu selalu diterapkan untuk membekali murid SMK supaya tak hanya terpaku pada ilmu teoritis sekolah tapi  juga diperkuat praktik langsung.

Saya maklum kalau judul itu memakai kata"diduga", terkait kode etik jurnalistik. Penerapan praduga tak bersalah terhadap setiap orang yang terjerembab pada perilaku melanggar hukum. Lain hal kalau direktur yang jadi pemeran utama kasus itu sudah divonis bersalah oleh pihak berkompeten, maka kata diduga itu boleh disingkirkan.
Tapi,langsung saja dulu kembali ke laptop: siapakah oknum direktur PDAM yang disebut dalam berita itu? Setahu saya oknum berinisial LM itu belum lama dilantik mengurusi perusaahan air minum yang sering dimaki pelanggan karena seringnya pasokan air macet itu.Sebelumnya dia ketua KPUD yang mengurusi bidang politik. Lalu mungkin ada penilaian kepala daerah, pasca berakhirnya priodenya selaku ketua KPUD,LM diangkat menjadi direktur perusahaan BUMD itu.

Alih kisah mengutip media yang mewawancarai siswi PKL berinisial FES (17), kejadian memalukan itu di sebuah mobil, hari Jumat (25/7). Saat itu LM mengajak FES siswi yang PKL di kantor PDAM itu ke arah Siborongborong, tak jelas mau apa. FES yang masih duduk di kelas XII di salah satu SMK swasta di Tarutung kepada wartawan mengaku perbuatan tak senonoh LM dilakukan dalam mobil dengan mencium dan meremas payudaranya. Ketika itu LM mengajak siswi PKL itu membantu memasak di rumahnya di Siborongborong. LM bilang sedang membangun rumah di sana. LM juga mengatakan ada teman FES ikut membantu, diduga bujukan agar FES mau ikut. Sebagai siswi sedang PKL agaknya FES enggan menampik. Dia pun menuruti permintaan LM berangkat sekitar pukul 10.00 pagi dengan mobil Innova bernomor polisi BB 1837 BB menuju Siborongborong.

Ternyata LM berbohong mengatakan ada teman FES yang ikut, padahal cuma mereka berdua di dalam mobil. Di tengah perjalanan, LM sebut FES mulai menunjukkan gelagat kegenitan. Dia menanyakan apa FES punya pacar, dijawab polos oleh FES belum ada pacar. Kemudian LM yang sudah agak berumur dan sudah berkeluarga itu menawarkan FES mau jadi TTM (teman tapi mesra)."Mau gak kita jadi TTM an," bujuk LM merayu. LM makin agresif dan berani, mencium pipi dan bibir gadis ingusan itu. FES kaget tak menyangka LM senekat itu. Lebih terkejut lagi manakala LM menggerayangi tubuhnya,meremas payudaranya. "Dia meremas payudara saya," tutur FES dengan gamblang, air matanya mulai menetes di pipi,mengenang momen menakutkan itu. Saat itu FES meronta. tapi LM memegangi tangannya seraya berkata lembut,"tapi kita sudah TTM an".

Selanjutnya LM bukannya membawa FES ke rumahnya melainkan ke komplek kampus Universitas Sisingamangaraja XII (Unita) di Silangit. Mobil diparkir LM di situ. Di tempat itu FES mengaku bagian tubuhnya paling vital diciumi LM.Pada bagian kisahnya itu FES tak kuasa menahan isak tangisnya. FES berupaya melakukan perlawanan dengan mendorong kepala pejabat itu keluar dari roknya. FES ingin teriak tapi tak jadi karena malu diketahui orang sekitar. Berikutnya, LM menyuruh FES turun dari mobil, dan menunggu di luar kampus seraya minta nomor hp si gadis. Lalu LM membawa ke satu ruangan tempat dia mengawas ujian, dan berbisik kepada FES," jangan bilang siapa-siapa ya".
Rangkaian kisah selanjutnya, dalam perjalanan pulang ke Tarutung, LM masih melanjutkan aksinya (mencabuli). Setiba di Tarutung, FES diberikan uang untuk ongkos agar FES menjumpai LM ke pemandian air panas Sipoholon. LM memesankan agar FES ikut dengannya ke Balige untuk menginap di salah satu hotel di sana. Tapi karena takutnya, FES tidak datang ke Balige.

Keesokan harinya, FES berangkat ke sekolah melaporkan pada seorang guru berinisial YP, namun anehnya sang guru YP mengatakan ya biarkan sajalah itu. FES awalnya takut menceritakannya pada orangtuanya, karena saat itu ibunya sedang sakit, FES tak ingin menyusahkan pikiran ibunya akibat kejadian itu.

Pada hari Sabtu (9/8), sekitar pukul 21.30 malam , LM mengutus sopirnya bernama PL menemui FES ke tempat kosnya memintanya ikut ke Medan. Tapi FES menolak dengan alasan ada kerjaan.

FES diganggu trauma berkepanjangan. LM masih terus meng-sms Mengajaknya berbuat yang tidak-tidak. Akhirnya ia tak mampu menutupi hal yang dialaminya itu, akhirnya ia buka mulut pada ibunya. FES juga minta ibunya mendampinginya melapor ke polisi atas saran polisi saat ia melapor agar didampingi ibunya, karena FES masih d bawah umur.

MEMBANTAH
Direktur PDAM Mual Natio LM membantah tegas cerita tentang pelecehan itu saat dikonfirmasi wartawan. Dia menyanggah tuduhan tentang perbuatan yang dilakukannya terhadap siswi PKL bernama FES itu. "Itu fitnah keji,saya tak ada melakukan perbuatan seperti itu," tandas LM melalui saluran seluler.

Benar tidaknya kasus pelecehan itu, berita tentang pengakuan FES keburu sudah bermunculan di media cetak meski dengan versi berbeda. Bahkan ada berita salah satu harian terbitan Medan fotocopinya beredar di tengah khalayak sehingga informasi itu menjadi perbincangan hangat di daerah itu. Di kedai-kedai masalah itu jadi topik pembahasan secara keroyokan,masing-masing dengan analisis sendiri. Kalau benar FES sebarkan kabar bohong, pertanyaannya untuk apa dan alasan apa itu diungkap ke media? dan kalau LM benar melakukannya, apa moral pejabat itu sedemikian bobrok, tega mau merusak anak gadis di bawah umur? Apakah LM punya kelainan jiwa atau seks, atau hanya terobsesi romantisme seorang pria yang dirundung problema pribadi? macam-macam dugaan muncul. Ada yang ngotot membela LM, ada yang mencela, ada yang berkeras mengimbau agar kasus ini diusut tuntas. "Mana yang benar, kita tunggu perkembangannya," cetus seorang jurnalis ketika berbincang dengan kompasianer. Bah, terobsesi romantisme? Apa pula itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline