Lihat ke Halaman Asli

Mungkinkan Leicester Buat Keajaiban?

Diperbarui: 20 Februari 2016   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Barclays Premier League musim 2015/16 memunculkan banyak kejutan musim ini. Banyak hal yang cukup jarang terjadi di musim-musim sebelumnya terjadi di musim ini. Turunnya peforma Chelsea asuhan Jose Mourinho yang berdampak pada pemecatan Mourinho. Kemudian, Watford yang mampu berada di papan tengah dan berbagai hal lainnya. Namun, yang paling mengejutkan adalah hingga pekan ke 26 pemuncak klasemen sementara adalah tim yang tergolong papan bawah pada musim 2014/15 yaitu Leicester.

Dari awal musim, Leicester memang sudah membuat kejutan dengan pemecatan Nigel Pearson dari kursi kepelatihan dan menggantikannya dengan Claudio Ranieri dari Italia. Namun, pergantian di posisi manajerial ini berbuah manis. Leicester yang tidak berisi pemain-pemain top dan mahal mampu menembus puncak klasemen Barclays Premier League musim ini.

Beberapa nama yang musim lalu bukan siapa-siapa kini menjadi bahan perbincangan khalayak ramai. Pertama adalah Jamie Vardy. Striker kelahiran 11 Januari 1987 ini menjadi bahan perbincangan karena dia berhasil memuncaki top scorer dengan 19 gol hingga pekan 26. Padahal musim-musim sebelumnya dirinya mungkin hanyalah pelengkap dunia sepak bola. Bahkan, tahun 2012 ke belakang dirinya bermain di klub-klub antah berantah macam Fleetwood Town, Halifax Town, dan Stocksbridge Park Steels. Kemudian, yang kedua adalah sayap berusia 24 tahun asal Aljazair yaitu Riyad Mahrez, dirinya kini berada di posisi 2 pencetak assist terbanyak dengan 10 assist dan telah mencetak 14 gol. Catatan yang sungguh fenomenal untuk seorang sayap. 2 pemain inilah yang mendapat sorotan terbesar musim ini menyusul performa impresif mereka.

Namun, tidak dapat dipungkiri pula ada nama-nama yang memiliki catatan cukup baik namun tidak mendapat sorotan sebesar Vardy dan Mahrez. Beberapa nama itu adalah Marc Albrighton sayap yang tidak memiliki kecepatan lari namun statistik menunjukkan kontribusi besarnya untuk klub. Kemudian, nama lain adalah Robert Huth yang mengawal jantung pertahanan Leicester. Namanya sontak melonjak berkat 2 golnya saat melawan Manchester City yang membawa kemenangan atas tim asuhan Manuel Pellegrini itu. Kemudian pemain asal Jepang Shinji Okazaki yang memiliki catatan sprint terbanyak per 90 menit di klub.

Namun tetap saja, seluruh elemen di dalam klub tentu ikut terlibat atas keajaiban performa Leicester musim ini. Sebagai penggemar sepakbola, saya berharap agar kejutan ini bertahan hingga akhir musim dan Leicester sukses mengangkat trofi Premier League dan mencatatkan tinta emas dalam sejarah klub.

 

 

 

Sumber:

id.premierleague.com

en.wikipedia.org

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline