Allahuakbar..Allahuakbar...Allahuakbar...La illahaillahuakbar..Allahukbar wa lillahil hamd....(Allah Maha Besar...Allah Maha Besar...Allah Maha Besar Tidak ada Illah/sesembahan selain Allah Allah Maha Besar dan bagi Allah pujian).
Takbir berkumandang dari jamaah yang akan sholat Idulfitri bersahut-sahutan, sempurna sudah puasa Ramadhan tiga puluh hari, serentak dirayakan tahun ini dari Sabang sampai Marauke, senang rasanya seperti ini kompak dalam berbangsa ,bernegara dan beragama.Seperti pulau pulau di Nusantara bukan terpisah oleh lautan tapi lautan sebagai penghubung pulau-pulau tersebut, itulah Indonesia.
Tetapi tidak bagi kawan saya yang menggalas ( bhs minang manggaleh=jualan) cilok atau bakso tusuk, tahun ini dengan lebaran yang satu, mengurangi daerah jelajahannya untuk menjajakan dagangannya.biasanya dengan tidak sama sholat Iednya banyak tempat untuk disinggahi dengan hari yang berbeda dan sudah tentu memperbanyak Rupiah yang didapat.seperti jualan ke Nagari Andaleh, Nagari Sabu, Nagari Singgalang,............ ya.. sudahlah.
Khotbah Idul Fitri disampaikan oleh Khotib/Imam dengan nasehat agama agar instrofeksi diri atas sukses yang didapat selama menjalankan ibadah didalan bulan Ramadhan, dengan indikator lima suksesnya, apakah sukses Puasa,bukan hanya lapar dan haus saja yang didapat,begitu juga apakah sukses sholat sunahnya,tarawihnya bagaimana apa berjamaah, sukses baca Alqurannya,berapa kali khatam membacanya, atau apa sukses dengan sepuluh malam terakhir Itikabnya untuk dapat Lailatul qodar dan apaka sudah menunaikan kewajiban Zakat untuk diri dan keluarga sebelum sholat ied ini, karena kalo tidak menunaikan zakatnya seperti digantung amalan-amalan bulan Ramadhannya,tidak diterima sebelum selesai diserahkan zakatnya.
Dan setelah Ramadhan ini ada lagi ibadah puasa untuk menggenapkan amalan-amalan dibulan Ranadhannya yaitu puasa di bulan syawal sebanyak enam hari,bisa dikerjakan berturut turut atau selang seling harinya yang penting pada bulan syawal ini, bila dikerjakan mendapat ganjaran pahala bagaikan puasa selama setahun,adapun rinciannya ketika puasa dibulan Ramadhan 30 hari akan dilipat gandakan sepuluh kali pahala nya,maka tiga puluh hari dikali sepuluh lipatan menjadi tiga ratus, dan ditambah dengan puasa enam hari dibulan syawal, enam hari dikali sepuluh menjadi enam puluh, jadi tiga ratus ditambah enam puluh menjadi tiga ratus enam puluh hari, sama dengan setahun kita puasa.Apakah ada orang yang dapat puasa seperti itu.....?
Begitulah mudahnya kita mecari bekal untuk dibawa keakhirat nanti kalau tahu ilmunya, maka saudara saudaraku teruslah mencari ilmu, terutama Alquran dan Hadis,sampai khatam umur kita,karena hakekat nya yang menjadi pegangan adalah dua kitab tersebut sebagai pedoman jalan hidup muslim yang kafah. Adapun urusan dunia, mencari rezeki,carilah yang baik lagi halal dari berbagai apa saja profesinya, dan taat aturan sesuai dengan aturan yang dibuat Pemerintah Republik Indonesia yang sah berdasarkan UUD 1945, jadilah warga negara yang baik maksudnya.
Selain itu berkenaan dengan Hari Raya Idul Fitri, disampaikan juga untuk memerlu-merlukan silaturohim kesanak famili, saudara dan handaitolan untuk mempererat tali persudaraan selain dapat pahala kebaikan juga dapat memperpanjang umur dan dimudahkan rezekinya itu janji Alloh sebut khotib/ penceramah Idul fitri ini.
Ketika kita silaturohim ke saudara kesempatan disitu untuk menyapaikan kepada anak-anak kita tentang hubungan persaudaraanya,tentang nasab hubungan mahrom dan bukan mahromnya sehingga bisa dan tau menempatkan dirinya.
Karena saat ini hubungan nasab ini perlu disampaikan sehingga kita tau menempatkan diri bahwa didalam bergaul ada batasan-batasan yang harus ditaati secara agama, apalagi hubungan antara jenis kelamin, lelaki perempuan mana yang boleh mana yang tidak boleh,sehingga tidak melanggar ketentuan dalam syariat agama misalnya seperti di dalam etika pergaulan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahron, biasanya umum untuk berjabatan tangan, antara lelaki dan perempuan yang bukan mahrom, itu biasa, nyatanya di dalam etika agama ada perintah untuk tidak melakukan itu...
karena lebih baik ditusuk jarum besi kepalanya dari pada menyentuh kulit yang bukan mahromya. memang berat untuk dilaksanakan karena ini belum umum dan masih awam didalam sebagian umat itu sendiri, walau berat tantanganya tetapi dengan kita melakukannya dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari, InsyaAlloh akan dapat diterima oleh khalayak ramai dan memakluminya,,,karena itu bukan penghinanaan apallagi melecehkan.mengucilkan sebab gender tetapi karena itulah aturan agama...kita kan tidak mau ketika sudah bersusah payah menjalankan agama, hanya karena persoalan tersebut kita dikategorikan melanggar dan dengan resiko tidak akan didapat ganjaran dari Nya,,,,,,capek deh....
Terakhir nasehat khotbah, ditutup dengan ucapan Taqoballahu mina wamingkum,sunahnya ketika kita saling bertemu dihari raya ini atau ucapan tertulis baik sms atau ucapan yang kita kirimkan,semoga Allah menerima amalku dan amal kalianitu artinya, dan ketika ucapan ini disampaikan secara langsung disesuaikan dengan keadaannya bila kita berhadapan dengan siapa orangnya, ketika banyak orang/ jamak,ucapan itu akan diahiri dengan perkataan kum dan bila seorang atau tunggal diakhiri dengan Ka bagi lelaki, dan Ki untuk perempuan,seperti Taqoballahu mina wa mingki.