Lihat ke Halaman Asli

Peluang Usaha Wingko Babat Magelang : Enak dan Murah

Diperbarui: 15 September 2015   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jakarta-IndoTrading News. Sudah pernahkah anda mencicipi nikmatnya Wingko Babat yang gurih di lidah? Ya, makanan khas dari daerah Lamongan ini memang menjadi salah satu makanan khas tradisional yang paling dicari di kawasan pantai utara pulau Jawa. Wingko sendiri sangat terkenal di Semarang sehingga kebanyakan orang mengira bahwa Wingko berasal dari Semarang. Padahal sebenarnya berasal dari Babat, Lamongan. Makanan yang terbuat dari kelapa muda, tepung beras ketan dan gula ini menjadi makanan yang biasanya disajikan bersama dengan teh manis hangat. Rasanya yang gurih terutama karena kelapa mudanya membuat banyak orang yang menyukainya.

Kalau anda sedang berkunjung ke daerah Magelang, terutama di kawasan Desa Rambaenak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang sempatkanlah diri anda untuk membeli oleh-oleh disana. Di daerah ini tercatat setidaknya 20 pengusaha Wingko Babat yang menjalankan usahanya di rumah mereka masing-masing. Karena daerah ini berdekatan dengan Candi Borobudur dan Candi Mendut maka kebanyakan orang yang datang kesini adalah pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh selepas melakukan perjalanan wisata.

Yang menjadi hal menarik adalah para pengunjung yang datang ke toko Wingko Babat di daerah Magelang ini adalah dapat melihat langsung cara pembuatan Wingko Babat. Sebenarnya warga di daerah sini sudah lama memproduksi Wingko Babat namun peresmian menjadi sentra industri oleh pemerintah daerah setempat baru diresmikan pada tahun 2012 yang lalu. Dengan adanya pengukuhan sentra industri oleh PEMDA setempat membuat tempat ini menjadi pusat perhatian para pengunjung dari berbagai daerah.

Salah satu yang membuat bisnis ini menjadi usaha yang menjanjikan mata pencaharian tetap oleh para warga di sekitar ini adalah karena ongkos produksinya yang murah. Kisaran harga Wingko Babat yang dijual disini bervariatif. Dari ukuran yang paling kecil harganya hanya sekitar Rp. 5.000,- dan yang paling besar ukurannya hanya dibanderol dengan harga Rp. 20.000,-.

Salah satu pengusaha Wingko Babat di daerah ini yang bernama Mujahari membocorkan tips-tips bisnisnya kepada kami. Ia tidak hanya menjual Wingko Babatnya dengan berdiam diri di toko. Ia harus mendatangi hotel-hotel yang ramai diinapi turis dalam negeri ataupun luar negeri untuk bisa menjual Wingkonya. Dengan cara itu ia bisa menjual 200 sampai 300 bungkus Wingko Babat setiap bulannya. Omset yang diperolehnya sendiri adalah Rp. 4 Juta per bulan. Mujahari sendiri sebenanrya sudah menjalani profesi sebagai pengusaha camilan semenjak tahun 1990-an. Mujahari mengatakan bahwa pilihan menjadi pengusaha camilan sudah menjadi profesi tetap di daerah tersebut.

Dari ukuran omset memang bisnis seperti ini tidaklah besar. Namun bagi para enterpreuner yang ingin mandiri, bisnis ini perlu untuk dicoba. Apalagi Indonesia dikenal denagn masyarakatnya yang suka dengan makanan camilan. Bisa saja usaha Wingko seperti ini jika anda dirikan di kota besar dan memiliki brand yang unik, keberhasilan akan mendatangi anda. Karena biasanya produk yang inovatif yang selalu datang dari hal-hal yang sederhana. When less is more. Misalnya saja, siapa yang pernah berfikir keripik pedas Maicih bisa menjadi brand yang terkemuka. Padahal bahan dasarnya sama dengan keripik kebanyakan. Hanya saja cara dalam melakukan promosinya yang dibedakan dengan yang lain. (sumber : www.indotrading.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline