Belakangan ini banyak diperbincangkan mengenai prinsip keluarga Childfree atau tanpa anak. Prinsip Childfree ini sendiri adalah keputusan yang diambil seseorang untuk tidak memiliki anak setelah menikah.
Memiliki anak disini dalam artian mereka tidak berusaha untuk hamil secara alami maupun berencana untuk mengadopsi anak. Mungkin hal ini masih terdengar sangat baru dan aneh bagi warganet Indonesia yang belakangan ini heboh karena seorang selebgram mendeklarasikan dirinya Childfree.
Lalu, apa yang aneh dari prinsip ini? Mungkin pembaca sekalian sering mendengar istilah "Banyak anak, banyak rezeki" atau "Anak adalah buah hati keluarga". Jika demikian, apakah prinsip childfree ini salah?
Sebenarnya, prinsip Childfree atau tanpa anak ini cukup populer di negara-negara maju.
"Kok bisa sih mereka berkeluarga tanpa anak? Alasannya apa?"
Berikut ini adalah beberapa alasan dan pertimbangan seseorang akhirnya memutuskan untuk menerapkan prinsip Childfree:
1. Menekan Overpopulasi
Ini merupakan alasan yang paling sering diberikan seseorang ketika ditanya mengapa akhirnya memutuskan untuk tidak memiliki anak. Overpopulasi menjadi sebuah masalah yang mungkin tidak terlihat secara langsung tetapi nyata, bahkan beberapa negara berkembang kesulitan mengatur pertumbuhan populasinya.
Contohnya, masih ingat dengan slogan "Dua anak lebih baik"? Atau mungkin pernah membaca tentang kebijakan di Negeri Tiongkok yang sebelum 2015 lalu memberlakukan kebijakan satu anak. Selain itu, beberapa bahkan percaya bahwa dunia sudah terlalu 'jahat' dan tidak memerlukan manusia lebih banyak lagi untuk memperkeruhnya.
2. Ingin Menikmati Hidup Dengan Bepergian