Pertama kali saya mendengar judul film ini, saya langsung tertarik. Karena biasanya saya menonton film horor, jadi saat mendengar kata Devil, hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah 'wah pasti ada setannya nih, tumben Korea bikin film yang berbau perjanjian dengan setan'. Setelah itu, saya mencoba untuk memenangkan giveaway dari CGV dan berhasil memenangkan dengann upaya sendiri.
Saat menang, saya senang sekali dan ingin mengakhiri hari yang melelahkan setelah bekerja seharian dengan menonton film horor Korea, wah pasti seru sekali. Itu pikiran saya pada awalnya.
Namun saat saya tiba di CGV Grand Indonesia, kenyataan tidaklah demikian. Tidak ada horor sama sekali pada poster filmnya. Ini yang membuat saya bingung, bagaimana judul yang berbau setan, tapi tidak ada setan di dalamnya. Ya sudah saya tetap menonton dengan gembira, karena selain dapat gratis, saya juga bisa mengajak teman satu lagi untuk menonton bersama saya, selain itu saya juga dapat tempat paling atas, sehingga bisa menonton dengan nyaman.
Film diawali dengan lambat, yaitu di Busan, Korea Selatan, saat seorang yang miskin , Jeon Hae Woong ingin mendaftarkan diri menjadi salah satu anggota daerah sana dan menjadi wakil daerahnya sendiri. Namun, hal itu tidak berjalan mulus dan dihalangi oleh Kwon Soon Tae yang berambisi untuk menyapu bersih seluruh daerah di Korea Selatan.
Pada hari pemilihan, tentu saja Jeon Hae Woong gagal, karena kekuatan uang dan politik dari Kwon yang sangat kuat, ia menggunakan seluruh cara untuk memenangkan pemilu, termasuk menyediakan surat palsu, menyiapkan serangan fajar, dan juga menjatuhkan citra lawannya lewat media dan lainnya. Sulit sekali bagi lawannya untuk menang.
Namun, Jeon tidak mau kalah, ia tetap berusaha naik dan memanfaatkan media dan temannya untuk bisa masuk ke dalam perwakilan daerahnya. Sesaat kita melihat Jeon sebagai orang baik, namun pada akhirnya kita tetap melihat kebusukan politik, yaitu mampu membuat seseorang yang baik menjadi jahat demi kekuasaan, bahkan tidak jarang nyawa seseorang dibuang demi kekuasaan itu. Pada film ini, kita bisa melihat sisi asli seseorang, bagaimana karakter asli seseorang dapat terlihat dengan adanya politik.
The Devil's Deal bukan film sembarangan, kita bisa melihat bagaimana keganasan orang terhadap orang lain. Sulit dilukiskan dengan kata-kata tentang bagaimana film ini berjalan. Kita gregetan terus dari awal sampai akhir, berharap sang penjahat tertangkap dan kebusukan semuanya terungkap di akhir. Namun, film ini berkata lain, pada kenyataannya penjahat akan selalu menang jika ada yang membela dan hatinya tidak benar-benar tulus.
Sangat direkomendasikan untuk menonton ini bersama teman dan keluarga, agar bisa menikmati film dengan genre lain selain horo dan aksi. Yuk nonton lagi di bioskop, jangan beli bajakan ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H