Lihat ke Halaman Asli

Ga Enakan dan Perasa

Diperbarui: 4 Mei 2023   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Leonardo.

Pernahkah kamu berjumpa, bertemu, ngobrol, memiliki teman atau pasangan yang ga enakan terhadap orang lain dan perasa terhadap apa yang orang lain ucapkan, perbuat, dan tuliskan? Mungkin kamu mempunyai teman yang seperti itu, ada tetapi tidak menyadarinya atau sadar tetapi memanfaatkan diri mereka untuk kepentingan diri sendiri. Jika memiliki teman atau pasangan yang yang tidak enakan dan perasa, bersiaplah untuk gregetan dan bersyukur atas hal yang mereka miliki. Apa yang dituliskan disini berdasarkan penglihatan dan penilaian subjektif diriku.

Dimulai dengan teman atau pasangan yang ga enakan terhadap permintaan orang lain. Jadi, selalu mengiyakan yang diminta oleh orang lain terhadap diri mereka sendiri. Biasanya kecenderungan untuk menolak permintaan orang lain sangat kecil. Meskipun, diri mereka sendiri pernah disakiti oleh orang yang meminta tolong, disakiti secara perkataan atau perbuatan, akan tetapi mereka akan mengiyakan. Terlihat aneh tetapi ada. Namun, ada yang berani menolak karena pernah disakiti.  

Sebagai orang yang pernah melihat hal tersebut, aku merasa aneh dengan apa yang dilakukan oleh temanku. Pernah disakiti, tetapi tetap mengiyakan apa yang diminta orang lain. Muncul pertanyaan mengapa masih mau melakukan hal itu? 

Beberap dari mereka yang ga enakan terhadap orang lain memiliki pemikiran apabila permintaan ditolong, orang tersebut akan memusuhi dirinya. Kemudian timbul overthinking pada pikiran mereka, jika tidak diiyakan sesuatu akan terjadi berdasarkan apa yang dipikirkan. Orang lain dipikirkan, tetapi diri sendiri tidak dipikirkan. Bayangan pikiran dan perasaan cemas membayangi apabila menolak.

Ada kemungkinan apabila memiliki teman atau pasangan yang ga enakan, maka satu hal lainnya adalah memiliki sifat perasa yang jauh lebih sensitif dibandingkan oleh orang lain. Apakah salah dengan mereka yang perasa? Tentu tidak, tetapi cara menghadapi mereka yang memiliki tingkat perasa tinggi akan berbeda dibandingkan dengan orang yang memiliki kecenderungan cuek terhadap apa yang dihadapi oleh dirinya sendiri. Berbeda ketika menghadapi yang sering menggunakan logika, tetapi tidak menggunakan perasaan. Kecenderungan akan menilai berdasarkan apa yang dilihat.

Orang yang memiliki tingkat perasa dengan sensitif tinggi memiliki kecenderungan melihat sesuatu dan merasakan sesuatu dengan lebih detail sampai hal terkecil. Kamu akan menyadarinya ketika kamu merasakan secara langsung ketika bersama dengan mereka. Biasanya orang yang memiliki perasa tinggi akan merasa hal-hal kecil yang diucap atau perbuat oleh orang lain akan mengena di hati. 

Menghadapi orang dengan perasa tinggi memerlukan cara yang berbeda. Tidak bisa menghadapi dengan amarah atau dibilang secara keras. Namun, hadapi dengan pelan-pelan dan diajak berbicara, menangkan hatinya dan jelaskan secara detail. Jika, tidak bisa memenangkan hatinya akan sulit untuk menjelaskan yang diinginkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline