Respect
Dengan segala rasa hormat dan rasa bangga, untuk segala pengorbanan yang telah diberikan oleh Lord Adi dalam Masterchef Indonesia. Juara 3, suatu kebanggaan bagi kami sebagai rakyat yang telah mengantar beliau sampai titik tersebut.
Suatu perjuangan yang tidak mudah untuk mencapai titik tersebut, dibutuhkan pengorbanan yang begitu besar untuk berkompetisi di kompetisi masak terbesar di Indonesia.
Pada awalnya siapa yang mengira beliau akan mencapai top 3 season 8 Masterchef Indonesia, banyak yang memprediksi Pak Adi cuma sampai palingan 10 besar paling tinggi. Kenyataan berkata lain, bahkan beliau sendiri bisa dibilang menjadi ikon dari MCI season 8 ini, no adi no party.
Gaya ngomong khas beliau dengan aksen melayu, karena beliau lama merantau di Malaysia, serta kesombongan beliau dalam mengendalikan waktu dalam memasak dan saat memenangkan challenge, sungguh menjadi ikonik bagi MCI season 8 ini.
Meskipun beliau itu agak konyol dalam berkompetisi, tetapi ada pelajaran yang bisa kita ambil dari Pak Adi sang pengendali waktu, pelajaran yang bisa diambil antara lain :
Pertama, selalu belajar. Meskipun diawal-awal beliau diragukan, tetapi karena kegigihan dan selalu belajar di setiap tantangan lah yang akhirnya bisa membawa beliau sampai ke top 3. Seandainya dia tidak mau belajar, cepat puas, dan tidak mampu menurunkan kesombongan yang ada di dirinya akan sulit untuk maju ke depannya.
Kedua, memikirkan strategi, pasti banyak yang tau kalau Pak Adi bisa dikatakan sebagai orang yang suka memasak dengan waktu yang terbilang singkat. Tak jarang dia juga lah yang menentukan waktu memasak bagi teman-temannya. Walaupun suka memasak dengan waktu yang singkat, orang yang sering memenangkan tantangan ya Pak Adi juga, dia tau apa yang mau dia buat, dia tau berapa lama waktu yang diperlukan, dan itu penting dalam menjatuhkan kompetitior kita. When preparation meet opportunities there are chance to win the game.
Ketiga, low profile saja, banyak yang tau bahwa Pak Adi ini hanya dikenal sebagai petani cabai, di Tanah Datar (tempat asal). Karakter beliau di awal-awal yang tidak show off membuat orang berspekulasi apakah dia benar-benar serius dalam kompetisi memasak ini. Low profile perlu bagi kita agar tidak mendapat banyak perhatian dari orang lain, namun sekalinya kita show off kita akan meroket. Terkadang kan ada orang yang sudah show off dari awal namun akhirnya tidak selalu memuaskan. Justru yang bergerak secara diam dan perlahan yang harus diwaspadai.
Keempat, konsisten dan fokus, nah untuk nilai yang keempat ini mungkin sedikit sulit untuk diterapkan bagi kita, disaat kita memulai sesuatu dan mulai berjalan disitulah tantangannya datang, menimbulkan pertanyaan apakah ini benar yang saya lakukan, dan apakah sudah tepat yang saya lakukan selama ini? datanglah rasa malas menghampiri dan mulai menggoyang. Hanya dengan konsisten terhadap apa yang kita kerjakan, maka hasil pun akan mengikuti. Disaat mengerjakan itu diperlukan fokus agar arah yang dituju terkunci dengan jelas. Sama dengan Pak Adi yang telah menang 8 kali berturut-turut namun sepertinya tadi terlihat sedikit kurang fokus pada challenge kedua dan ketiga karena nervous, membuat beliau harus pulang.
Walaupun final tidak sesuai dengan ekspektasi netizen Indonesia, namun kita patut berbangga dengan Raden Paduka Lord Adi IX yang telah memberikan warna dalam kompetisi ini.