Tiap hari ada aja yang gua keluhin, entah itu hidup, keuangan, maupun keadaan. Semuanya gue keluhin seolah-olah gue ga bersyukur sama Tuhan. Ya gimana lagi, kondisinya udah kek gini, mau ngapain-ngapain di era kek gini juga ya susah. Tapi gue ga nyerah kok hehe. Gue cuma cape aja secara fisik dan mental gue, apalagi selama setahun setengah ini kebanyakan di rumah doang. Malah rumah ga bisa buat lari-larian lagi, ya sudahlah namanya juga hidup ya harus dinikmati. Boleh sedih boleh nangis boleh kecewa, asal tau batasan aja. Jangan ngelunjak terus, dan jangan bermalas malasan terus. Malas itu wajar sih tapi harus dilawan.
Ngeluh itu baik kalau itu dijadiin motivasi untuk membalikan keadaan. Ngeluh itu baik kalau bisa menjadikan kekurangaan yang ada di dalam hidup lu menjadi kekuatan. Ngeluh itu baik kalau bisa menghasilkan karya dan dapat cuan. Jadi ngeluh lah yang bisa membuat diri kita termotivasi untuk berkarya dan terus hidup. Hidup selalu ada postifnya meskipun banyak juga negatifnya, coba deh dikulik dalam diri lo apa yang bisa dibanggain pasti ada, entah lo jago main musik, jago ngedit, jago public speaking dan lain - lainnya. Kalau ga ada berarti lo ga bisa bertemu dengan diri lo sendiri. Lo cuma bisa nyalahin doang.
Aduh ngeluh terus karena scroll Tiktok, social media, YouTube. Coba deh jadi seorang creatornya jangan jadi penontonnya, belajar sesuatu untuk tidak selalu menjadi penonton. Jadilah seorang creator, yang selalu berpikir untuk terus berinovasi, bekreasi, dan menciptkan hal yang bermanfaat buat orang lain juga. Siapa tau kalau jadi creator media sosial bisa juga hasilin lapangan kerja yang lain. Bangsa ini kekurangaan pencipta lapangan pekerjaan, kita udah didik buat nonton ataupun ngikut terus. Kita tidak bebas karena selalu menjadi penonton, jadi cobalah untuk menjadi pembuat. Kalau gagal bagaimana ? ya ga masalah, tidak ada yang cepat dalam dunia ini. Pasti ada proses.
Gue cape karena mimpi gue belum terwujud. Lihat lagi ke belakang, apa yang sudah dilakukan. Apa yang telah gue kerjakan ini benar atau tidak ya ? kalau tidak pasti ada sesuatu yang miss atau terlewatkan,coba diset lagi mimpinya, diperkecil lagi goalsnya. Mungkin kemarin terlalu banyak mungkin sekarang saatnya untuk diprioritaskan dahulu. Jangan memprioritaskan sesuatu yang tidak penting, hal yang tidak penting itu memang enak dilakukan tetapi hanya membuang waktu dan membuat overthinking semata saja. Mimpi dan harapan itu selali ada meskipun tidak harus semuanya terwujud. Ada saatnya berhenti lah, untuk menyetel ulang, sabar adalah kunci dari semuanya itu.
Gue cape ngeluh solusinya JUST DO IT. Lakukan apa yang buat diri lo enjoy, mulai dengan sesuatu hal yang kecil. Mulai dari merapikan tempat tidur, itu berarti lo udah menyelesaikan task pada hari itu. Kita terkadang lupa hal yang bisa mengubah kita itu ya diri kita sendiri. Caranya adalah ya bertindak nyata. Jangan plenga plongo, kalau ga tau caranya ? tanya temen lo, google, kakek buyut, atau orang yang bisa ngasih tau lo caranya. Yang penting lu komitmen dan melakukannya itu saja. Kalau diam saja dan meratapi ya buat apa, Tuhan ngasih kemampuan untuk bekerja ya bekerja lah. Kalau hanya menjadi penabur dengan satu talenta dan tidak mau dikembangkan ya sudah layak diri kita dimasukkan ke dalam penjara yang gelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H