Lihat ke Halaman Asli

Hal yang Anda Lupakan Saat Dibius Umum

Diperbarui: 4 April 2017   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

138952063018629326

[caption id="attachment_315383" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Anda terbangun di tempat yang asing dengan terangnya sinar lampu saat pertama kali membukakan mata. Peralatan medis masih terpasang di tubuh Anda. Tidak berapa lama, Anda tersadar mendengar bunyi ritmis dari monitor yang terletak tidak jauh dari ranjang. Mungkin itu adalah sedikit gambaran dari pasien yang baru saja melewati prosedur pembedahan di ruang pemulihan. Sebelum Anda sampai ke ruang pemulihan, apa yang terjadi di ruang operasi? Apa yang terjadi saat Anda menjalani pembedahan? Apa yang terjadi sebelum Anda tertidur? Dan setelah ini apa yang akan terjadi? Saat Pembiusan Sebelum membuat Anda tertidur, anestesiologis atau dokter ahli bius akan memasukkan jarum infus ke dalam pembuluh darah vena di punggung tangan atau sisi samping lengan bawah.  Jarum itu akan terhubung dengan botol cairan infus, sehingga obat-obatan dapat dimasukkan lewat selang infus. Tindakan ini cukup tidak nyaman, tetapi sebagian besar orang mampu mentolerasi rasa nyeri yang ditimbulkan. Obat-obatan lalu disuntikkan melalui selang infus untuk membuat Anda tertidur, biasanya dalam 10 sampai 20 detik, atau Anda akan menghirup gas anestesi bersamaan dengan oksigen melalui masker. Obat-obatan tersebut dan campuran gas anestesi akan diberikan terus menerus sepanjang operasi untuk menjaga kedalaman pembiusan dan relaksasi otot-otot yang ada di tubuh Anda. Saat Anda sudah tertidur, Anda akan diintubasi, yaitu selang nafas diletakkan secara langsung ke dalam trakea (pipa nafas). Dengan intubasi, memungkinkan dokter memberikan campuran gas anestesi dan oksigen dengan tepat. Gas tersebut dipompakan dengan ventilasi buatan karena otot pernafasan anda juga dilumpuhkan sehingga digantikan dengan mesin. Anda akan terhubung dengan monitor tekanan darah, laju nadi, dan oksigen yang secara terus menerus mengawasi tanda vital Anda. Saat Operasi Ketika dokter bedah dan asisten dokter bedah melakukan scrubbing (mencuci, mendisinfeksi lengan, memakai gaun operasi dan sarung tangan steril), Anda akan dibaringkan di meja operasi sesuai dengan posisi prosedur pembedahan yang akan dilakukan. Kain steril dibentangkan di bagian tubuh Anda sehingga hanya bagian dari tubuh Anda yang akan dioperasi yang terekspos. Pada saluran kemih Anda akan dimasukkan kateter atau selang kencing untuk membuang urin residu. Selang kencing bisa saja tetap dibiarkan terpasang selama operasi besar. Dokter bedah akan membersihkan kulit pada lokasi operasi dengan antiseptik seperti povidone-iodine. Tim operasi akan berdoa untuk kelancaran operasi sebelum dimulai, lalu dengan persetujuan dokter anestesi maka operasi dimulai. Sebelum dokter bedah menutup luka sayatan pada akhir operasi, sejumlah spons, jarum, kassa, dan instrumen lain yang digunakan secara hati-hati dihitung agar tidak ada yang tertinggal di dalam tubuh pasien. Anda biasanya akan diberi obat-obatan lagi pada akhir pembedahan. Obat-obat tersebut yaitu anti muntah (mengurangi efek mual dari analgesik), antasida (mengurangi risiko perih lambung), analgesik (untuk mengurangi nyeri pasca operasi). [caption id="attachment_315328" align="aligncenter" width="281" caption="Setelah Operasi"]

13895073671110160955

[/caption] Setelah Operasi Anda akan diobservasi dengan ketat oleh tim medis segera setelah operasi. Tekanan darah, laju nadi, laju nafas, dan temperatur Anda akan dimonitor dan dicatat berkala. Balutan luka akan dicek, cairan yang keluar dari selang kencing dan lokasi operasi akan dicatat. Jangan gelisah saat pertama kali Anda sadar tidak dapat merasakan atau menggerakan tungkai Anda seperti biasa. Berangsur-angsur efek anestesi akan berkurang dan perlahan Anda akan pulih. Saat Anda di unit rawat inap, beritahu perawat jika Anda merasa nyeri. Sampaikan keluhan lokasi nyeri, intensitas nyeri, dan frekuensi nyerinya sehingga dosis anti nyeri dapat disesuaikan dan juga dapat diberikan anti mual jika diperlukan. Jika Anda merasa pusing dan mual, cobalah menghirup nafas dalam, karena oksigen dapat mengurangi keluhan tersebut. Jika keluhan tidak berkurang maka segera beritahu perawat. Anda akan disarankan latihan menghirup nafas dalam untuk membersihkan tubuh dari sisa zat anestesi dan mengurangi risiko infeksi paru-paru. Anda akan diperkenankan pulang ke rumah saat nyeri dapat dikontrol dengan obat oral, berjalan singkat pada dataran yang landai, dan kebutuhan aktivitas sehari-hariteratasi saat di rumah. (Sumber Gambar:http://www.uofmmedicalcenter.org/fv/groups/public/documents/images/2253.jpg)



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline