Lihat ke Halaman Asli

Leonard Davinci

Ketika Aku Menulis Maka Aku Ada

Menanti Gebrakan Sang Menpora Baru yang Tak (Lagi) Berkumis

Diperbarui: 25 Oktober 2019   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com

Jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (MENPORA) selalu diidentikan dengan pria berkumis. Berdasarkan situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA), yakni www.kemenpora.go.id, kementerian ini dibentuk kembali pada 2004 di periode pertama masa pemerintahan Bapak Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid 1. Pada masa periode presiden-presiden sebelumya, nomenklatur kementerian ini sempat mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari Kementerian Negara Urusan Pemuda, Kementerian Pembangunan/Pemuda, Kementerian Olahraga, Kementerian Urusan Pemuda dan sekarang menjadi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bahkan, pada masa pemerintahan Bapak Presiden Abdulrahman Wahid (Alm) dan Ibu Megawati Soekarnoputri, nomenklatur kementerian ini sempat ditiadakan yang kemudian dilebur ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). 

Sejak awal pembentukan nomenklatur kementerian ini, sosok MENPORA selalu menjadi sorotan publik. Mulai dari KIB jilid I pada periode 2004-2009 dilanjutkan ke KIB jilid II pada periode 2009-2014 di masa pemerintahan Bapak Presiden SBY dan dilanjutkan lagi pada Kabinet Kerja masa pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo periode 2014-2019. Selain karena faktor prestasi di berbagai bidang olahraga yang terus merosot dari tahun ke tahun, kasus korupsi yang menimpa jajaran petinggi KEMENPORA terutama yang dialami oleh dua MENPORA terdahulu, yaitu Bapak Andi Alfian Malarangeng yang menjabat di KIB jilid II dan Bapak Imam Nahrawi yang menjabat di Kabinet Kerja, faktor ciri tampilan fisik dari MENPORA ini pun tidak luput dari pantauan publik. Dari keempat MENPORA di periode sebelumnya secara berturut-turut, mulai dari Bapak Adhyaksa Dault yang menjabat di periode 2004-2009 pada KIB jilid I dilanjutkan ke Bapak Andi Alfian Malarangeng yang kemudian digantikan oleh Bapak Roy Suryo pada KIB jilid II dan berlanjut sampai kepada Bapak Imam Nahrawi di Kabinet Kerja, semuanya memiliki ciri khas, yakni berkumis. Memang pada kenyataannya, dilihat dari tampilan fisik, keempat menteri ini semuanya memiliki kumis. Akibat dari tampilan berkumis ini, sampai ada sentilan di publik, bahwa salah satu syarat mutlak untuk menjadi MENPORA harus memiliki kumis. Namun demikian, fakta yang ada selama ini seketika menjadi berubah disaat Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan nama-nama para menteri yang akan mengisi pos kementerian pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Adalah Bapak Zainudin Amali yang sangat beruntung dipercaya oleh Bapak Presiden Joko Widodo menjadi MENPORA yang baru pada Kabinet Indonesia Maju ini.

Dilansir dari Kompas.com, Bapak Zainudin Amali merupakan sosok politisi senior Partai Golongan Karya. Berdasarkan jenjang karier, Bapak Zainudin Amali lebih banyak aktif di urusan kepartaian sekaligus menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada beberapa periode dan sama sekali tidak memiliki latar belakang bergelut di bidang kepemudaan, apalagi dalam bidang olahraga. Dari tampilan fisik, pria kelahiran Gorontalo ini pun sama sekali tidak berkumis. Entahlah, berkumis atau tidak bukan menjadi faktor utama dalam kesuksesan mengemban amanah jabatan yang dipercayakan, tetapi setidaknya ini menjadi pembeda dari sosok MENPORA yang baru dibandingkan dengan para pendahulunya. Faktor pembeda yang dimaksud bukan hanya soal berkumis atau tidak, tetapi lebih kepada gebrakan serta terobosan-terobosan baru demi perkembangan olahraga yang lebih baik. 

Bapak Joko Widodo selaku presiden yang memiliki hak perogratif dalam pemilihan menteri, tentu sudah mempertimbangkan masukan, usul dan saran dari berbagai kalangan serta sudah melakukan kajian secara mendalam dari berbagai faktor untuk memilih Bapak Zainudin Amali. Sehingga, publik jangan dulu psimistis terhadap sosok MENPORA yang baru ini. Publik diharapakan memberikan dukungan yang konstruktif dengan mengawal secara penuh berjalannya seluruh program kerja dari kementerian ini. Baik presiden maupun publik tentu menaruh harapan yang sangat tinggi terhadap MENPORA yang baru ini dalam memajukan bidang olahraga, terutama sepak bola. Bahkan, Bapak Presiden Joko Widodo ketika memberikan pengumuman di Istana Negara pun sempat menyinggung mengenai urusan sepak bola kepada Bapak Zainudin Amali. Hal ini disebabkan adanya banyak persoalan pelik yang menimpa kementerian ini, mulai dari dualisme kepengurusan beberapa cabang olahraga, konflik berkepanjangan di Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), kasus pengaturan score atau mafia bola dalam pertandingan sepak bola Liga 1, kasus korupsi yang menimpa para mantan menteri dan beberapa petinggi kementerian. Belum lagi ulah "oknum" birokrasi di kementerian ini yang sering cawe-cawe dengan proyek-proyek besar bernilai milyar bahkan sampai triliunan rupiah serta berbagai macam kasus lainnya yang berimbas pada minimnya prestasi olahraga kita. Semua permasalahan ini menjadi tanggung jawab penuh dari Bapak Zainudin Amali selaku MENPORA yang baru agar bisa mencari solusi terbaik dalam memajukan perkembangan olahraga nasional yang bersih dari korupsi, transparan dalam mengelola anggaran, bertanggung jawab serta yang paling penting adalah menjadikan olahraga kita lebih bisa berprestasi, baik di level regional maupun level internasional.

Raodmap Program KEMENPORA

Sudah barang tentu, untuk mencapai cita-cita yang luhur ini, Bapak MENPORA yang baru pasti telah memiliki roadmap program perkembangan olahraga kita, mulai dari program jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang. Program jangka pendek seperti menyukseskan agenda pesta olahraga kawasan Asia Tenggara (Sea Games) yang akan berlangsung pada Sabtu, 30 November sampai Rabu, 11 Desember 2019, dilanjutkan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua dan juga ajang olahraga internasional empat tahunan (Olimpiade) yang akan dilaksanakan di Tokyo-Jepang, mulai Jumat, 24 Juli sampai Minggu, 09 Agustus 2020. Untuk program jangka menengah difokuskan pada event pesta olahraga kawasan Benua Asia dan Australia (Asian Games) yang akan dilaksanakan pada 2022 di Hangzhou-Tiongkok. Sedangkan untuk program jangka panjang yang paling utama adalah menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah olimpiade pada 2032. Selain itu, program pembinaan atlet dari berbagai cabang olahraga dalam beberapa kategori usia, program revitalisasi sarana dan prasaran latihan, program beasiswa bagi para atlet yang berprestasi, tunjangan hari tua atau dana pensiunan bagi para mantan atlet serta transparansi anggaran kementerian yang bebas dari korupsi juga merupakan program jangka panjang yang butuh kerja keras dari semua stakeholder olahraga, terutama dari KEMENPORA. Terkait program transparansi anggaran yang bebas dari korupsi ini pun telah disampaikan dengan tegas oleh Bapak Presiden Joko Widodo ketika berpidato pada awal dilantik menjadi presiden untuk periode yang kedua dan juga pada saat mengumumkan nama-nama para menteri kabinetnya di Istana Negara. Presiden secara gamblang mengatakan bahwa para menteri jangan korupsi dan berusaha untuk menutup adanya celah-celah potensi korupsi. Selain itu, presiden juga menegaskan bahwa tidak ada visi-misi menteri, yang ada hanyalah visi-misi presiden. Oleh karena itu, publik menanti gebrakan nyata dari MENPORA yang baru agar benar-benar bisa menjadi pembeda bukan hanya dari segi tampilan fisik yang sudah tidak (lagi) berkumis, tetapi juga dibutuhkan inovasi serta terobosan-terobosan baru yang mungkin  terkesan ekstrim demi perkembangan olahraga yang lebih maju di masa mendatang. MENPORA yang baru harus benar-benar bisa mengimplementasikan visi-misi dari presiden dalam bidang olahraga yang tentunya berorientasi pada hasil, dalam hal ini adalah prestasi olahraga yang lebih baik.

Seyogianya olahraga selain memberikan prestasi bagi bangsa dan negara, olahraga juga bersifat menghibur serta mempersatukan kita dari berbagai latar belakang yang berbeda. Kita belum terlambat, kita masih punya waktu untuk membenahi olahraga kita ke depan asalkan dilakukan dengan tekun dan niat yang tulus. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi apa yang kita inginkan (George Eliot). 

Selamat bekerja Bapak Zainudin Amali, sang MENPORA yang baru yang tak (lagi) berkumis. Semoga benar-benar bisa mengemban amanah rakyat, terutama insan olahraga nasional.

Salam olahraga...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline