Lihat ke Halaman Asli

Leon Bhagawanta Cahyono

Penulis Sepakbola

Tottenham, Pelatih Baru, dan Transfer yang Ribet

Diperbarui: 23 Juni 2023   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ange Postecoglou asal Australia yang ditunjuk sebagai pelatih baru Tottenham untuk musim 2023/24 (Gambar dari Twitter @SpursOfficial)

Tottenham Hotspurs mengakhiri musim 2022/23 dengan catatan yang tidak menyenangkan. Sebagai salah satu dari klub Top 6, Tottenham Hotspurs gagal untuk masuk ke kompetisi Eropa musim 2023/24 pasca menyelesaikan liga di posisi 8 yang artinya tepat 1 peringkat di bawah zona UEFA Conference League.

Mimpi Trofi dan Musim yang Penuh Kekacauan

Tottenham Hotspurs adalah tim yang berasal dari kota London bagian Utara. Hal ini menjadikan Tottenham memiliki Arsenal sebagai rival satu daerah karena kedua tim ini berasal dari London Utara. 

Secara prestasi, Tottenham kalah jauh dari sang tetangga di mana Tottenham hanya pernah menjuarai liga sebanyak 2 kali, FA Cup 8 kali, dan Piala Liga (sekarang dikenal dengan Carabao Cup) sebanyak 4 kali. Prestasi yang direngkuh Tottenham pun kebanyakan diraih pada abad ke-2o sedangkan pada abad ke-21 satu-satunya trofi yang dimiliki Tottenham adalah Piala Liga yang diraih pada musim 2007/08.

Sejak 2001, Tottenham diambil alih oleh pengusaha asal Inggris yaitu Joe Lewis dan Daniel Levy yang membawahi ENIC Sports plc. Dua pengusaha ini masih menjadi pemilik Tottenham hingga saat ini. Daniel Levy sendiri terjun langsung sebagai chairman klub dan sebagai negosiator yang menetapkan kebijakan transfer serta pembelian/penjualan pemain. 

Daniel Levy terkenal sebagai chairman yang boleh dibilang cukup "pelit" untuk klub besar. Levy sendiri merupakan seseorang yang sangat alot dalam menjual pemain dan kikir saat harus membeli pemain. Bahkan pada tahun 2018, Tottenham menjadi klub Premier League pertama yang tidak melakukan transfer apapun pada bursa transfer musim panas.

Seperti yang disebutkan di awal, Tottenham adalah klub "besar" yang minim trofi. Trofi terakhir mereka adalah Piala Liga 2007/08 yang didapat saat mereka masih di bawah asuhan Harry Redknapp. Gelar liga terakhir pun didapat pada tahun 1961 yang artinya sudah lebih dari 60 tahun Tottenham tidak pernah merasakan juara liga. 

Di Eropa, trofi terakhir yang didapatkan adalah UEFA Europa League yang direngkuh pada tahun 1984. Bagi penggemar Tottenham, dahaga trofi ini tentunya perlu diakhiri apalagi sebagai salah satu dari Top 6 Tottenham adalah satu-satunya klub yang belum pernah mendapat trofi dalam 10 musim terakhir.

Musim 2022/23 ini pun menambah panjang dahaga trofi Tottenham. Di Liga Inggris, Tottenham mengakhiri liga di posisi ke-8 dengan catatan 18 kemenangan, 6 seri, dan 14 kekalahan. 

Tottenham pun hanya berjarak 1 angka dari Aston Villa yang sukses menembus posisi 7 dan meraih tiket menuju UEFA Conference League. Di Piala FA, mereka tersingkir di babak kelima setelah ditundukkan oleh tim dari EFL Championship, Sheffield United. Nasib lebih buruk menimpa Tottenham di ajang EFL Cup/Carabao Cup. Di ajang ini, Tottenham sudah tersingkir di pertandingan pertama mereka melawan Nottinham Forest.

Pilu ini masih jauh dari kata usai. Di kompetisi Eropa tepatnya UEFA Champions League, Tottenham memang mampu mengakhiri fase grup sebagai juara grup D. Namun, Tottenham harus tersingkir pasca ditundukkan AC Milan di babak 16 besar dengan agregat 1-0. Kekacauan Tottenham tidak sebatas pada keringnya kabinet trofi namun juga kekacauan di kursi kepelatihan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline