Lihat ke Halaman Asli

Leon Bhagawanta Cahyono

Penulis Sepakbola

Campione de Serie A 22/23

Diperbarui: 6 Mei 2023   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Napoli juara Serie A 2022/23 (Gambar dari twitter @sscnapoli)

Pekan ke-33 Serie A berlangsung pada awal Mei ini menjadi momen bersejarah bagi Napoli. Napoli sukses mengunci gelar Serie A mereka setelah terakhir kali dimenangkan pada tahun 1990 saat sang legenda, Diego Maradona, masih menjadi bagian dari skuad I Partenopei.

Dominasi Napoli di Serie A 2022/23

Pada pekan/giornata ke 33 di Serie A, Napoli berhasil mengunci gelar Serie A pasca ditahan imbang oleh Udinese dengan skor 1-1. Torehan 1 poin ini melebarkan jarak Napoli yang memiliki poin 80 dengan tim di peringkat 2 yaitu Lazio yang mengemas 64 poin. Selisih 16 poin ini sudah tidak mungkin lagi terkejar dalam 5 laga tersisa dan memastikan I Partenopei merengkuh gelar Serie A mereka setelah penantian 33 tahun.

Tentu tidak ada yang memprediksi bahwa Napoli akan begitu dominan di liga. Apalagi, tim satu ini kehilangan beberapa pemain kunci seperti Lorenzo Insigne, Kalidou Koulibaly, dan Dries Mertens. Namun, perekrutan Napoli musim 2022/23 terbukti ampuh di mana bek tengah Kim Min-jae yang direkrut dari Fenerbahce terbukti mampu untuk menjadi monster yang mengkawal lini belakang Napoli. Selain itu, sosok Khvicha Kvaratskhelia asal Georgia ini juga terbukti menjadi rekrutan yang jenius dari Napoli.

Napoli sendiri sudah mendominasi dari awal musim di mana mereka sudah menguasai puncak klasemen dari Giornata pertama dan hanya kehilangan tahta puncak klasemen dari Atalanta di pekan ke 4 dan 5. Setelah itu, laju kencang Napoli tidak dapat dihentikan. Hal ini juga terbantu dengan para rival mereka seperti Milan, Inter Milan, Juventus, Lazio, Roma, dan Atalanta yang tampil inkonsisten sepanjang musim. Catatan spesial lainnya adalah di mana Napoli tidak terkalahkan di Serie A hingga menjelang jeda Piala Dunia 2022. Kekalahan perdana mereka di liga adalah saat ditundukan Inter Milan tepat di laga pertama setelah rehat Piala Dunia 2022.

Kredit memang patut diberikan pada para pemain yang sukses mematahkan prediksi bahwa Napoli tidak akan bersaing memperebutkan gelar Serie A seiring dengan hilangnya para pemain kunci mereka. Giovanni Di Lorenzo terbukti sukses menggantikan Insigne sebagai kapten Napoli. Selain itu, nama-nama di lini depan yaitu Khvicha Kvaratskhelia, Victor Osimhen, Matteo Politano, Giacomo Raspadori, dan Giovanni Simeone yang mampu mengancam gawang lawan. Tidak hanya itu sosok di lini tengah seperti Frank Anguissa, Stanislav Lobotka, dan Piotr Zielinski terbukti juga sukses dalam menjaga lini tengah Napoli. Terakhir betapa solidnya lini pertahanan yang dikawal oleh Amir Rrahmani, Kim Min-jae, Giovanni Di Lorenzo, dan Mario Rui.

Selain para pemain, pelatih Luciano Spalletti pun patut diberikan kredit atas pencapaian ini. Spalletti terbukti sukses untuk mempertajam para pemain lini depan Napoli khususnya Osimhen. Hal ini tentu menambah pencapaian panjang Spalletti yang memang terkenal sebagai pelatih yang mampu meningkatkan level penyerang di klub yang diasuhnya. Gelar Serie A ini sekaligus menjadi gelar Serie A perdana Luciano Spalletti sebagai pelatih sekaligus mengakhiri dahaga gelar liga Spalletti sejak memulai karir kepelatihannya pada 1994.

Panasnya Persaingan Zona Liga Champions

Perebutan gelar juara memang sudah berakhir namun tidak berarti bahwa Serie A sudah kehilangan keseruannya. Dalam 5 laga tersisa masih ada 3 tiket Liga Champions yang diperebutkan oleh 6 klub yaitu Lazio, Juventus, Inter Milan, Atalanta, AC Milan, dan AS Roma. Jarak antara Lazio yang di peringkat 2 dengan Roma yang ada di peringkat 7 adalah 6 poin. Selain itu, poin antara Atalanta, AC Milan, dan AS Roma saat ini sama-sama 58 poin.

Pertarungan sengit ini tentu menuntut konsistensi dari 6 klub yang tengah bersaing. Seperti yang tampak belakangan, AC Milan dan Roma yang berada di posisi 3 dan 4 tergusur ke posisi 6 dan 7 seiring dengan performa yang kuran konsisten. Hal ini menjadi jaminan bahwa pertarungan sengit antara 6 klub ini tentu akan masih berlangsung. Tim yang ingin lolos ke Liga Champions tidak boleh lengah sedetikpun untuk merengkuh tiket tersebut. Apalagi, mereka tidak boleh tergelincir saat menghadapi tim-tim yang di atas kertas bisa ditundukkan seperti yang terjadi pada Milan di mana mereka ditahan imbang oleh Cremonese yang membawa mereka saat ini terlempar ke peringkat 6 klasemen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline