Lihat ke Halaman Asli

Pemerintah Anak Tirikan Pemakai Sepeda Motor yang Segera Akan Menembus 100 Juta Motor

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Jakarta -Tradisi mudik memang menjadi perhatian setiap elemen masyarakat Indonesia, tidak terkecuali para pengendara motor di Indonesia. Terbilang nekad, masih banyak pengendara roda dua yang memilih mudik mengendarai motor.

Namun menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI), mudik menggunakan motor akan sulit dihentikan. Oleh sebab itu ada baiknya untuk semua elemen baik pemerintah, produsen motor, untuk mencari solusi terbaik.

"Sepeda motor menjadi transportasi mudik yang mudah dan murah. Untuk itu, mudik dengan motor tidak perlu dihambat. Namun diperlukan sarana angkutan non motor yang cukup," kata Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata saat diskusi 'Mudik selamat, Meredam Petaka Jalan Raya', yang digelar Idenpendent Bikers Club, bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan, Astra honda Motor, dan Road safety Association.

Karena jika hal itu telah terpenuhi, lanjut Gunadi. Masyarakat akan dengan sendirinya memilih untuk menggunakan transportasi massal.

"Jika hal itu terpenuhi, masyarakat akan lebih memilih transportasi massal yang murah dan nyaman. Karena saat ini pemudik terpaksa menggunakan sepeda motor lantaran sarana transportasi massal tidak mencukupi," lanjut Gunadi.

Seperti diketahui bersama, saat ini populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 83,6 juta unit. Sedangkan untuk mobil mencapai 11,2 juta unit, truk 5,6 juta unit, dan bus 2,2 juta unit. Dimana jumlah ini akan terus bertambah seiring masih besarnya ruang pertumbuhan pasar otomotif Indonesia.

baca : http://oto.detik.com/read/2014/07/20/123126/2642418/648/asosiasi-produsen-motor-mudik-gunakan-motor-tidak-perlu-dihambat

Dengan kecepatan kenaikan jumlah motor 8 juta unit per tahun, maka akhir tahun 2016, jumlah motor akan menembus 100 juta units.  Sedangkan sedan berkisar 15 juta unit, truk dan bus disekitar 10 juta unit.

Kapasitas jalan yang ada sudah tidak sanggup lagi melayani sebanyak 100+ juta motor. pemerintah tidak pernah berpikir bagaimana membuat pemotor dan pesepeda bisa lebih aman, konsentrasinya hanya ditujukan kepada pemilik mobil dan truk. padahal, SUARA YANG DIBUTUHKAN JOKOWI MENJADI PRESIDEN TIDAK MELEBIHI 100 JUTA. 100 juta motor mewakili minimal 180 juta warga Indonesia (berikut sanak familinya).

Seperti yang disampaikan AISI (Asosiasi Industri Sepeda-motor Indonesia), motor masih sangat dibutuhkan oleh Rakyat dalam memudik dan sehari-hari.  Ditlantas menganjurkan tidak naik motor untuk mudik, karena bahaya.  Tahukah pak Ditlantas, jika pasutri pulang kampung berdua, derngan asumsi kampung berasal dari Jateng, jika naik KA, pulang pergi memerlukan 1,200,000 ditambah biaya ke kampungnya, disekitar 1,300,000.- tapi jika dengan motor, biaya bensin dan olie diperkirakan 300,000.  Dapat menghemat 1 juta, sangat bearti bagi sanak keluarganya dikampung.  Kalau naik bus, kita tahu para PO sering menaikkan harga tiket pada masa lebaran, biayanya juga hampirn sama dengan KA.

Masalah lelah dalam perjalanan, mereka bisa gantian membawanya, apalagi setelah tiba di kampungnya, mereka perlu kendaraan untuk bertamasya, bersilahturami dengan saudara-saudara, pendek kata, mereka butuh sarana kendaraan di kampung mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline