Lihat ke Halaman Asli

Anda Pikir Ahok Tidak Tahu Gerindra Itu Partai Kekerasan (Orba)?

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Waktu itu ahok mau jadi gubernur DKI, tapi dia tidak didukung arb.  Dan wowo waktu itu mau membersihkan nama jelek dia, pembunuh kaum minoritas Tionghoa, maka dia tawarkan ahok berdampingan dengan Jokowi.  Waktu itu ahok tahu dia tidak ada harapan lagi karena dia tidak didukung partai golkar, dan dia tidak sebaik Faisal Basri yang bisa mendapat dukungan rakyat sehingga maju sebagai Cagub Independen.  maka dia terima dengan senang hati tawaran wowo.

Apakah ahok tidak tahu, bahwa partai wowo itu berlumuran darah, darah penculikan, darah penjarahan, darah perkosaan massal?  Dia jelas TAHU DAN SADAR !  Kalau anda berpikir ahok TIDAK TAHU DAN TIDAK SADAR, maka anda itu buta politik.  Mudah ditipu oleh gaya ahok yang “BERANI”.  Berani terhadap Mendagri, tapi takut sama wowo dan suharto.

Tapi banyak orang tidak bisa tidak memilih ahok, karena ahok umpet dibawah ketiak Jokowi, sayapun terpaksa mempromosikan Jokowi kepada kawan-kawan, dan Jokowi menang.  ahok jadi wagub.

ahok ini cuma cocok jadi wagubnya orang kaya, dia sangat bermusuhan dengan rakyat jelata, samapi manggil rakyat jelata dengan kata-kata bajingan, dan dia mengaku dia mau menyelesaikan mereka dengan cara PREMAN. Padahal, Jokowi dulu lahir di bantaran kali Bengawan Solo, Bapak Jokowi juga seorang “bajingan” dimata ahok, karena menyerobot tanah bantaran sungai Bengawan Solo.

Saya seorang SOSIALIS, saya tahu, rakyat yang menyerobot tanah itu salah, tetapi mereka perlu hidup, mereka hidup susah karena kekayaan Indonesia telah diperas kering oleh koruptor suharto dan keluarganya, serta partai pendukungnya golkar, setelah suharto ambruk, banyak turunan partai dari pengaruh orba suharto, antara lain gerindra.

ahok jelas tahu, gerindra itu orba, dan bagi orang suku Tionghoa, tidak bisa melupakan peristiwa Mei 1998, jadi dikalangan mayoritas orang Tionghoa, lebih dari 97% tidak mau memilih wowo.  ahok jelas tahu hal ini.  tapi dia butuh jadi wagub dan butuh pencitraan nama, dia tidak berani melawan wowo, bahkan dia mengakui dia tidak takut Jokowi, tapi SANGAT TAKUT WOWO.

Sekarang, ahok merasa gerindra sudah tamat riwayatnya, dan dia berambisi jadi menteri, tentu dia segera mengambil kesempatan baik ini, putus dengan gerindra, DAN MAU KUTU LONCAT LAGI.

Pindah ke partai yang baik tidak masalah, masalahnya didalam benak pikiran ahok, pindah partai untuk naik pangkat, ini pertanda MOTIF PEMINDAHAN/MOTIF KUTU LONCATNYA TIDAK BAIK, bukan demi kepentingan rakyat, melainkan demi naik pangkat.  Sesuatu yang dimulai dengan motif tidak baik, pasti hasilnya juga tidak baik.

Partai yang akan menerima KUTU LONCAT INI, tidak heran dikemudian, jika tidak bermanfaat bagi ahok lagi, akan ditinggal dan diinjak sekali lagi. PERCAYALAH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline