Lihat ke Halaman Asli

RARA A

Mahasiswa

Analisis Bahasa Kiasan Terhadap Novel 'Pergi' Tere Liye

Diperbarui: 15 November 2024   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lpmdimensi.com Resensi Buku: Pergi

Kali ini, penulis akan membahas bahasa kias yang terdapat pada novel 'Pergi'.  Bahasa kiasan adalah penggunaan kata dengan cara melebih-lebihkan kata sesungguhnya. Bahasa kiasan digunakan untuk memberikan rasa keindah dan penekanan suatu makna yang ingin disampaikannya. Selain itu, bahasa kiasan dapat ditafsirkan atau dimaknai sendiri sesuai yang ada dalam pikiran pembaca. Bahasa kiasan disebut juga dengan majas.

Novel 'Pergi' merupakan novel ketiga Tere Liye.  Novel 'Pergi' Tere Liye juga sekuel dari Novel 'Pulang'.  Novel 'Pergi' terbit  pada bulan April 2018.  Novel 'Pergi' bertebal 455 halaman. Novel 'Pergi' mengisahkan tentang menemukan tujuan, kemana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa lalu, pertarungan hidup mati, untuk menempuh kemana langkah kaki akan diibawa pergi.

Pada novel 'Pergi' bab 1, halaman 1 terdapat puisi 2 bait. Puisi tersebut menggambarkan sebuah kejadian action di hutan.

"Kemarin aku pergi ke rimba gelap

Bertemu hantu di sana

Badannya tinggi besar

Tangannya seperti batang pohon

Matanya merah menyala

Menyembur api dari mulutnya 

Mama, aku tidak takut 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline