Lihat ke Halaman Asli

Persoalan Ekonomi Pertanian Komoditas Cabai di Desa Asembagus Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo

Diperbarui: 29 April 2020   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Subsektor hortikultura adalah salah satu subsektor yang banyak dikembangkan oleh masyarakat. Tanaman hortikultura akan mampu berkembang dengan pesat apabila dikelola dengan baik dan penerapan cara kewirausahaan yang baik pula. Tanaman hortikultura memiliki dua jenis yaitu hortikultura sayur dan juga hortikultura buah-buahan. Sayur sendiri  merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat, karena memiliki kandungan gizi yang pastinya diperlukan dan bermanfaat bagi tubuh. Salah satu komoditas sayuran yang paling sering dimanfaatkan oleh masyarakat adalah tanaman cabai. Hortikultura sayur selain cabai contohnya antara lain bayam, kangkung, sawi, kol, kubis, dan lain-lain.

Tanaman cabai merupakan tanaman yang sangat popular terutama dalam dunia memasak, tanaman cabai masuk kedalam famili terong-terongan. Tanaman cabai memiliki beberapa jenis antara lain, cabai besar, cabai rawit, dan juga cabai keriting. Tanaman cabai ini memiliki beberapa kandungan gizi serta nutrisi yang sangatlah diperlukan oleh tubuh kita, diantaranya adalah lemak, protein, kalori, kalsium, vitamin A dan vitamin C.

Akhir-akhir ini terjadi penyebaran wabah Covid-19 yang terjadi di banyak Negara dan mengakibatkan banyak kerugian pada beberapa sektor di Negara tersebut. Kerugian ini menyebabkan krisis pada negara tersebut. Beberapa sektor pekerjaan menjadi sulit dalam mencari tenaga kerja dan pendapatan, karena perusahaan tersebut terpaksa harus mengurangi tenaga kerja untuk menangani wabah Covid-19. Pengurangan tenaga kerja berpengaruh terhadap jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan tersebut. Tidak terkecuali pada sektor pertanian yang juga terkena dampak yang cukup signifikan.

Daerah Situbondo yang juga terdampak wabah ini dan menerima dampak besar seperti angka ODP dan PDP yang relatif besar memaksa untuk melakukan lockdown di beberapa wilayah sehingga aktivitas ekonomi di wilayah tersebut terganggu. Wilayah asembagus yang relatif paling kecil angka penyebaran virus ini tidak membuat warga lengah dan kebanyakan melakukan social distancing. Pada sektor pertanian, masih banyak petani yang melakukan kegiatan bertani tak terkecuali bapak Heri Kuswanto yang menjadikan kegiatan bertani sebagai pekerjaan sampingan dan telah menekuni sektor pertanian sejak tahun 2008 sampai sekarang. Latar belakang pendidikan bapak Heri yaitu sarjana sehingga memiliki ilmu pertanian yang cukup dan juga disertai dengan pengalaman petani yang lain yang biasanya saling bertukar informasi. Masa tanam cabai yang dimulai pada januari silam hingga saat ini telah berada pada fase pascapanen dan berencana berganti menanam komoditas lain karena penyebaran Covid-19 memaksa kegiatan bertani menjadi tidak optimal.

Menurut bapak Heri, dampak Covid-19 pada Pertanian Cabainya yaitu kurang tersalurnya beberapa hasil panen cabai karena beberapa saluran pemasaran ditutup yang disebabkan oleh lockdown yang dilakukan saat ini sehingga saluran pemasaran yang terjadi saat ini hanya tertumpuk pada satu daerah saja. Dampak selanjutnya yaitu terganggunya proses perawatan tanaman cabai seperti sulitnya mendapat pupuk dan sarana produksi lainnya karena toko-toko yang menyediakan alat penunjang pertanian tutup dikarenakan wabah ini dan juga buruh tani yang biasa merawat lahan terpaksa tidak dipekerjakan karena tidak ingin mengambil risiko penyebaran Covid-19 lebih lanjut. Dampak pada pendapatan yang biasanya diperoleh dari lahan 4 hektare yaitu sekitar 28juta-30juta menjadi turun dikarenakan hasil panen yang tidak terjual ke luar wilayah namun hanya didaerah situbondo saja sehingga pendapatan menjadi menurun.

Mengenai penyebaran Covid-19 yang saat ini masih meluas dan masih berada dalam tahap krisis, bapak Heri berharap pemerintah memperhatikan dan membantu dalam kegiatan pertanian dimana petani kesulitan dalam menyalurkan hasil panen yang biasanya mencapai luar daerah dan juga kesulitan dalam mempekerjakan buruh tani dikarenakan tidak ingin menambah keruh penyebaran Covid-19 ini. Diharapkan juga sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dll dapat dipenuhi dan membantu kemajuan proses kegiatan pertanian sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline