Lihat ke Halaman Asli

Leny Wulandari

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Evaluasi Lahan sebagai Strategi Perencanaan Pembangunan Pertanian Berbasis Ekoregion di Wilayah Kediri

Diperbarui: 7 Mei 2021   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pembangunan pertanian berbasis ecoregion merupakan upaya pembanguan pertanian dengan pendekatan terpadu dalam suatu wilayah yang mementingkan peningkatan perekonian, sosial dan juga ekologi. Ecoregion sendiri merupakan geografi ekosistem yang memiliki susunan ekosistem yang terpadu selain itu ecoregion selalu berkaitan dengan geografi. Ecoregion juga di atur UU no 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus ecoregion yang mempertimbangkan karakteristik wilayah. Pada Indonesia sendiri pada dasarnya sudah ditetapkan sebagai ecoregion karenan memiliki karaktteristik fisik yang sesuai dengan konsep ecoregion selain itu memiliki bentuk sejarah geologi. Pembangunan berbasisi ecoregion dalam perencanaan tata ruang (spatial planning) merupakan konsep yang terintegrasi dengan aktivitas wilayah dan masyarakat yang berada disekitar.

Dalam perencanaan pembangunan pertanian factor sangat berpengaruh terhadap keberhasilannya banyak ditentukan oleh pengelolaan sumber daya lahan yang terdiri dari tanah, air , iklim dan lingkungan pertanian. Kesalahan dalam pengelolaan sumberdaya lahan menyebabkan berbagai masalah yang akan merusak ekosistem dan juga dapat membuat degradasi sumberdaya lahan yang hasil akhirnya akan membuat penurunan kualitas lahan. Hal ini menyebabkan pengelolaan pada sumberdaya lahan sangat penting karenan dengan konsep perencanaan wilayah yang baik dan pemanfaatannya yang sesuai dengan peraturan serta ingin mengembangan potensi sumber daya lahan agar memberikan dampak yang positif bagi pengembangan wilayah terutama pada sektor perekonomian.

            Pada wilayah Kabupaten Kediri memiliki potensi pertanian yang sangat melimpah namun dalam pengelolaannya masih belum maksimal, banyaknya pengalihan fungsi lahan menjadi permukiman maupun perkantoran menyebabkan lahan pertanian di wilayah Kabupaten Kediri semakin berkurang. Hal ini menyebabkan perekonomian pada masyarakat sekitar juga msemakin menurun karena produktivitas lahan sudah menurun sehingga semakin lama jadi dialihkan funsi sebagai permukiman dan juga perkantoran. Dengan adanya konsep pembangunan pertanian berbasis ecoregion dengan ditinjau persfektif lingkungan hidup maka diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap pengembangan potensi pertanian dengan menelaah kegunaan evaluaasi laham dalam mendukung pembangunan pertanian berbasisi ecoregion.

Dengan pendekatan ecoregion bertujuan memperkuat dan memastikan terjadinya koordinasi horizontal antar wilayah administrasi dapat saling menguntungkan. Ahli fungsi lahan pertanian bukan hanya terjadi di lahan sawah namun juga dilahan kering yang memiliki kecenderungan yang sama. Apalagi setlah dikeluarkannya peraturan untuk mencegah terjadinya ahli fungsi lahan sawah, maka pemenuhan kebutuhan lahan untik aktivitas non pertanian seperti perumahan, industry dan laiinya banyak bersumber dari lahan kering. Adanya ahli fungsi lahan secara besar-besaran dan sampai saat ini belum mampu dikendalikan , di tambah dengan budaya masyarakat yang menyebabkan terjadinya fragmentasi lahan. Hal ini menyebabkan kepemilikan lahan per rumah tangga petani di kabupaten Kediri semakin rendsh, sehingga menyebabkan menjadi factor pendorong peningkatan laju konversi lahan pertanian.

Pada konsep ecoregion diharapkan bisa menjadi jalan keluar dalam mengahadapai permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian saar ini maupun dimasa yang akan datang, dengan mengacu ecoregion maka pengembangan pertanian dapat dilakukan pada areal yang sesuai dengan kemampuaanya sehingga pencegahan dan pengendalian degradasi lahan relative mudah dilakukan, seperti dengan adanya evaluasi lahan maka setiap kualitas lahan dapat diukur dan diestimasikan dengan baik secara langsung dilapangan maupun dari analisis peta lokasi.

Dengan evaluasi lahan dapat dilakukan penilaian kesesuaian lahan yang kemudahan dapat muncul tingkat kecocokan sebidang lahan untuk peruntukannnya dapat disesuaikan. Ditambah terdapat kemajuan teknologi SIG, yang telah di susun model evaluasi lahan dalam program SPKL (System Penilaian Kesesuaian Lahan), yang secara langsung dapat menilai kesesuaian lahan dan komoditas wilayah pertanian. Dengan memasukan data karakteristik lahan hasil pengamatan lapang dan analisis maka akan secara otomatis kelas kesesuaialn lahan dengan factor pembatasnya dan hasil pewilayahan komoditas pertanian dapat di sesuaikan dengan model ecoregion. Dengan pembangunan pertanian berbasisi ecoregion dapat mendukung peningkatan sektor pertanian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline