Lihat ke Halaman Asli

Leny Sofiyani

Mahasiswa

Olahraga Pendukung Defisit Kalori: Menyusun Rencana Aktifitas Fisik yang Efektif

Diperbarui: 20 November 2023   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam perjalanan penurunan berat badan melalui defisit kalori, olahraga memainkan peran penting dalam meningkatkan pengeluaran energi dan mencapai keseimbangan antara asupan dan pengeluaran kalori. Berikut adalah
olahraga pendukung defisit kalori:

Mengapa Olahraga Penting dalam Defisit Kalori?

Olahraga tidak hanya  membakar kalori
Ini juga merangsang metabolisme, menjaga massa otot, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda melakukan defisit kalori, berolahraga dapat mempercepat proses penurunan berat badan dan membantu Anda mencapai tujuan dengan lebih efektif.

Pilihan Olahraga yang Mendukung Defisit Kalori:
1. Latihan Kardiovaskular:
Jogging, Bersepeda, Berenang: Aktivitas ini membakar kalori dengan cepat, meningkatkan detak jantung, dan meningkatkan kondisi kardiovaskular.
2. Latihan Interval:                                                     HIIT (High-Intensity Interval Training): Sesi singkat intensitas tinggi diikuti oleh istirahat singkat dapat membakar kalori lebih efisien dan meningkatkan metabolisme setelah latihan.
3. Latihan Kekuatan:
Angkat Beban, Latihan Kekuatan Tubuh: Membangun massa otot membantu meningkatkan metabolisme basal, yang dapat mendukung pembakaran kalori bahkan saat istirahat.
4. Aktivitas Sehari-hari yang Tinggi:
Berjalan Kaki, Bersepeda ke Tempat Kerja: Integrasi aktivitas fisik ke dalam rutinitas sehari-hari membantu meningkatkan pengeluaran energi tanpa harus pergi ke gym.
5. Aktivitas yang Menyenangkan:
Dansa, Yoga, Panjat Tebing: Pilih aktivitas yang Anda nikmati, karena ini dapat membuat Anda lebih termotivasi untuk tetap aktif secara konsisten.

Strategi Menggabungkan Olahraga dan Defisit Kalori:

1. Rutin Teratur:
Tetapkan jadwal olahraga yang konsisten. Kombinasikan latihan kardiovaskular dan kekuatan untuk hasil yang optimal.
2. Latihan Kardiovaskular Sebelum atau Setelah Makan:
Olahraga kardiovaskular sebelum makan dapat membantu meningkatkan penggunaan lemak sebagai sumber energi. Sementara itu, olahraga setelah makan dapat membantu mengatur gula darah.
3. Pemanasan dan Pendinginan:
Lakukan pemanasan sebelum latihan untuk mencegah cedera, dan lakukan pendinginan untuk membantu pemulihan tubuh.
4. Pantau Intensitas:
Sesuaikan intensitas latihan sesuai kemampuan tubuh. Latihan yang terlalu berat dapat meningkatkan risiko cedera dan membuat pemulihan lebih sulit.
5. Kombinasikan dengan Pola Makan Sehat:
Olahraga dan pola makan yang seimbang saling melengkapi. Pastikan untuk mendukung tubuh dengan nutrisi yang sesuai setelah berolahraga.


Konsultasi dengan Profesional Kesehatan:
Sebelum memulai program latihan baru, selalu bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika ada kondisi kesehatan tertentu.

Kesimpulan:

Olahraga merupakan mitra yang efektif dalam mengatasi defisit kalori. Dengan membuat rencana olahraga yang bervariasi, teratur, dan dipersonalisasi, orang dapat memaksimalkan manfaat olahraga dan mencapai tujuan penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline