Lihat ke Halaman Asli

Aksi Nyata 3.1.a.10 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Diperbarui: 6 Maret 2022   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Sekolah SDK Ruteng II (Dokpri)

MARIA MAGDALENA KARONG, S.Pd

CGP Angkatan 3 Kabupaten Manggarai

Peristiwa ( Facts )

SDK Ruteng II sejak Maret tahun 2020 sampai dengan sekarang pelaksanaan kegiatan proses  pembelajaran selalu berubah-ubah, mulai 13 September 2021 pelaksanaan proses pembelajaran dengan tatap muka terbatas, tanggal 17 Januari sampai dengan 12 Pebruari 2022 pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung normal kembali, tanggal 14 Januari 2022 mulai lagi pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka terbatas, dan di Minggu ketiga bulan Pebruari 2022 keadaan semakin berubah, banyak sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah saja via WA grop kelas, GMEET, dan zoom karena banyak siswa, guru dan tenaga kependidikan yang terpapar covid 19. Pembelajaran model PJJ atau daring,begitu mengubah tatanan baik pola belajar,sikap,dan semangat siswa,aktifitas belajar menurun,tata krama jauh dari profil pelajar Pancasila,siswa terlalu sibuk dengan bermain HP,bermain dengan teman-temanya.Hal ini juga tidak lepas dari kontrol keluargga dan lingkungan tempat tinggal murid.begitu juga siswa SDK Ruteng II juga tidak luput dari dampak pandemi ini.Semua ini menjadi dilema manakala sikap dan aklak siswa menjadi turun drastis sebagai contoh siswa kurang menghormati guru,tidak khusuk dalam berdoa, dan membuang sampah di sembarang tempat tanpa memperdulikan teguran guru.

Alasan melakukan aksi

Hal di atas merupakan dilema etika,sekolah harus memiliki pilihan apakah mau bangkit dari sekarang tanpa menunggu covid-19 hilang dari muka bumi atau menunggu semuanya normal.paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek melawan jangka panjang. Nilai -nilai keagamaan kami pilih sebagai pondasi penanaman budi luhur siswa dengan cara mengikuti doa bersama pada pagi hari di halaman sekolah dan mengikuti kegiatan doa bersama setiap Jumat pertama dalam bulan di Gereja ,melakukan kegiatan ‘Sabtu Bersih’ untuk membersihkan lingkungan sekolah dan sekitarnya, dan setiap hari saat apel pagi maupun saat kegiatan pembelajaran di kelas ditanamkan nilai-nilai kebajikan melalui yel-yel, tepukan-tepukan dan menyanyikan lagu-lagu yang memberi semangat kepada siswa. Itulah sebagian alasan melakukan aksi dan hasil nyata beberapa bulan ini secara rutin melaksakan pembiasaan yang berdampak pada siswa.

Perasaan ( Feeling )

Saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 3 dari Kabupaten Manggarai-NTT merasa bangga dan termotifasi melaksanakan program dari materi aksi nyata modul 3 ini ,materi aksi nyata tersebut diharapkan dapat menjadi solusi terbaik semua progran di sekolah maupun komunitas pendidikan dalam menjalankan program kerja yang terkendala permasalahan baik masalah intern maupun ekstern dengan cara penerapan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dari modul 3 ini.

Rekan sejawat. (Dokpri)

pembelajaran ( Findings )

 (Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline