Lihat ke Halaman Asli

SAMuS: Solusi Pintar untuk Pengawasan Multisensor di Smart Homes

Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sistem pengawasan smart homes yang terintegrasi. (Sumber: Freepik.com) 

SAMuS: Solusi Pintar untuk Pengawasan Multisensor di Smart Homes  

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan sistem pemantauan yang lebih cerdas, platform seperti SAMuS (Service-Oriented Architecture for Multisensor Surveillance in Smart Homes) menjadi pusat perhatian dalam lingkungan smart homes. Artikel karya Sofie Van Hoecke, Ruben Verborgh, Davy Van Deursen, dan Rik Van de Walle (2014) menjelaskan bahwa SAMuS adalah arsitektur yang memungkinkan pengintegrasian berbagai sensor untuk mendukung pengawasan dan perawatan di smart homes. Berdasarkan data dari artikel tersebut, kebutuhan akan sistem seperti ini semakin mendesak karena peningkatan populasi lanjut usia secara global, yang diperkirakan mencapai 1,4 miliar pada tahun 2030 menurut PBB. Kondisi ini memicu meningkatnya permintaan terhadap sistem perawatan rumah yang lebih baik dan efisien.

SAMuS menawarkan solusi dengan menggabungkan berbagai sensor seperti kamera video, sensor tekanan, dan sensor cahaya yang dapat berkolaborasi secara dinamis untuk mendeteksi peristiwa kompleks di smart homes. Di tengah isu peningkatan biaya kesehatan, solusi seperti ini bukan hanya cerdas, tetapi juga sangat relevan karena dapat mengurangi biaya perawatan di rumah sakit. Dengan kemampuan SAMuS untuk mendeteksi peristiwa seperti jatuhnya pasien atau aktivitas mencurigakan, platform ini memiliki potensi untuk meringankan beban keluarga dan profesional kesehatan dalam merawat lansia atau orang dengan disabilitas.

Pendekatan multisensor ini juga memperkenalkan cara baru untuk mengatasi masalah kinerja sensor yang sering beroperasi secara terpisah, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat dan komprehensif. Menurut Van Hoecke et al. (2014), SAMuS dirancang untuk menghadapi tantangan representasi data sensor, pemilihan sensor relevan, dan masalah kinerja, yang mana ketiga aspek ini sangat penting dalam pengembangan teknologi smart homes.

***

SAMuS memperkenalkan pendekatan yang cerdas dalam mengintegrasikan berbagai sensor dalam satu platform berbasis Service-Oriented Architecture (SOA). Platform ini memanfaatkan teknologi seperti RESTful Web API dan deskripsi semantik (RESTdesc) untuk menyatukan data dari berbagai sensor. Menurut Van Hoecke et al. (2014), salah satu keunggulan utama dari SAMuS adalah kemampuannya untuk melakukan komposisi layanan secara otomatis, memungkinkan sensor-sensor bekerja sama secara efisien dalam mendeteksi peristiwa di smart homes. Ini berbeda dengan kebanyakan sistem smart homes tradisional, yang cenderung menggunakan teknologi dan protokol yang berbeda-beda, sehingga menyulitkan sensor untuk berkomunikasi secara efektif.

Misalnya, pada evaluasi platform SAMuS dengan menggunakan sensor Kinect, platform ini mampu beralih antara mode inframerah (IR) dan RGB secara otomatis tergantung pada kondisi pencahayaan, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh sensor yang beroperasi secara terpisah. Dalam kondisi pencahayaan rendah, sensor IR lebih efektif dalam mendeteksi wajah atau gerakan, sedangkan sensor RGB lebih akurat dalam kondisi pencahayaan normal. Berdasarkan hasil uji, dengan intensitas cahaya rata-rata sekitar 40 lux, SAMuS memutuskan untuk beralih dari mode RGB ke IR, yang meningkatkan deteksi hingga 20%. Hasil ini membuktikan bahwa kolaborasi antar-sensor yang dioptimalkan oleh SAMuS dapat menghasilkan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan sistem yang hanya bergantung pada satu jenis sensor.

Lebih lanjut, SAMuS juga menangani masalah skalabilitas, yang sering kali menjadi tantangan utama dalam pengembangan platform pengawasan berbasis multisensor. Menurut data yang disajikan, komposisi layanan otomatis pada platform ini dapat dilakukan dengan waktu pemrosesan yang sangat singkat, hanya berkisar antara 50 hingga 100 milidetik untuk sebagian besar skenario (Van Hoecke et al., 2014). Waktu ini cukup untuk memastikan bahwa sistem tetap responsif, bahkan ketika jumlah sensor yang terhubung meningkat hingga lebih dari 500 API. Hal ini menunjukkan bahwa SAMuS tidak hanya efektif dalam skala kecil, tetapi juga siap untuk diterapkan dalam skenario smart homes yang lebih kompleks dan masif.

Selain itu, kemampuan SAMuS untuk menyederhanakan proses penambahan dan penghapusan sensor secara dinamis juga menambah nilai tambah tersendiri. Pengguna dapat menambahkan sensor baru tanpa harus melakukan konfigurasi manual yang rumit, menjadikannya platform yang dapat diadopsi dengan mudah oleh masyarakat luas. Fleksibilitas ini sangat penting, terutama ketika platform ini diterapkan di lingkungan yang sangat dinamis seperti rumah sakit atau fasilitas perawatan lansia, di mana kebutuhan pengawasan dapat berubah dengan cepat.

***

Secara keseluruhan, SAMuS memberikan solusi yang inovatif dan efektif dalam mengintegrasikan berbagai sensor untuk pengawasan multisensor di smart homes. Kemampuan platform ini untuk menyatukan data dari sensor yang berbeda, beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan, serta memastikan skalabilitas tinggi, menjadikannya terobosan penting di bidang pengawasan smart homes. Seperti yang dijelaskan oleh Van Hoecke et al. (2014), sistem ini menawarkan akurasi yang lebih baik dalam deteksi peristiwa kompleks, terutama dalam lingkungan yang melibatkan lansia dan pasien dengan kebutuhan khusus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline