Ada banyak hal yang terjadi dalam hidup ini pada masa lalu. Kita menyebutnya dengan kenangan. Beberapa kenangan ada yang musnah dengan sendirinya dari ingatan. Beberapa diataranya masih setia bertahan, membuat senyum atau mungkin tangisan saat kenangan itu terlintas dalam benak. Kali ini, aku ingin menuliskan salah satu kenangan teristimewaku di tahun 2012. Apa yang kamu lakukan tepat satu tahun yang lalu? Masih kah kamu ingat? Aku masih bisa mengingat dengan jelas apa yang aku lakukan tahun lalu. 25 Januari 2012 akan menjadi hari yang cukup sulit aku lupakan. Dihari itu, saat langit mulai gelap karena matahari terbenam aku sedang harap harap cemas, galau luar biasa. Aku tidak mampu menyembunyikan kegugupanku. Keringat membasahi tubuhku. Tanganku gemetar tapi bibirku tak berhenti untuk tersenyum. Hari itu aku akan bertemu dengan seorang pria istimewa. Aku tidak tau, apakah bisa aku katakan aku akan bertemu pacarku. Kami memang saling peduli satu sama lain, saling berucap kata sayang, tapi saat itu kami tidak berkomitmen. Kita namai saja dia gebetanku. Pada pertemuan itu kami mulai bicara dari hati ke hati. Aku menatap matanya, mencari tau apa yang dia rasakan saat itu. Dia menawarkan untuk menghabiskan masa depan bersama. Aku melihat cinta di matanya, dalam hatiku berkata “ini dia lak-laki yang akucari”. Kami membentuk komitmen yang sebelumnta tak ada. Statusnya pun berubah, dari sekedar gebetan menjadi pacar. Aku terima tawarannya untuk berbagi masa depan walaupun harus LDR lagi. Kecupan pertama kami, pelukan pertama kami, semua masih sangat jelas dalam ingatanku.
Kini setelah setahun, kami masih bersama, kami masih LDR, aku masih di Bali dan dia masih di Korea, aku masih mencintainya, bahkan apa yang aku rasakan saat ini lebih kuat dari setahun lalu. Aku yakin padanya. Mungkin ada yang terheran-heran, bagaimana bisa aku yakin pada seseorang yang kesehariannya tidak aku ketahui seperti apa. Ini masalah perasaan, masalah cinta yang terkadang memang tak ada logikanya. Hubungan jarak jauh kami tak selalu mulus, hmmm sepertinya pernah aku ceritakan sebelumnya. Kami pernah tidak ada komunikasi beberapa bulan walaupun pada akhirnya everything is okay. Dia hanya butuh waktu untuk me time. Biasalah laki-laki, ketika ada masalah, mereka cenderung menyendiri. Setelah kami melalui satu tahun menjadi sepasang kekasih, masih banyak hal yang harus saling kami sesuaikan. Kebiasaannya, kebiasaanku, kebiasaan kami yang tak jarang sangat berbeda. Aku berharap dia adalah laki-laki terakhirku. Aku mencintainya, di tengah segala keterbatasannya dan aku juga yakin dia mencintaiku ditengah segala keterbatasanku. Tidak ada perayaan istimewa dalam rangka satu tahun kebersamaan kami. Bagi kami, tanggal jadian memang bukan hal yang terlalupenting. Di masa lalu, dia menjadi kenangan teristimewa. Di masa ini, dia menjadi semangat hidupku. Dan di masa depan, dia menjadi harapan serta mimpi indahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H