Lihat ke Halaman Asli

Bergelinding Bersama Koprol

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk yang sudah punya akun di Koprol, mungkin tulisan saya ini terlihat basi, tapi tidak ada salahnya kan berbagi, siapa tahu ada manfaatnya. Koprol memiliki arti orang gelinding yang kemudian diartikan sebagai perpindahan dari tempat yang satu ke tempat yang lain, ini dirasa sesuai dengan target pengguna Koprol yang merupakan orang yang mobile. Koprol atau yang kini lebih dikenal dengan nama Yahoo! Koprol (setelah diakusisi oleh Yahoo! pada 25 Mei 2010) menggunakan metode berbasis lokasi, penggunanya dapatcheck-indi suatu lokasi dan mengetahui siapa saja yang berada di lokasi yang sama. Ponsel pengguna dapat bersifat seperti GPS (Global Positioning System) tanpa aplikasi GPS dari ponsel itu sendiri. Pada bulan Juli 2008, berawal dari web 2.0 biasa, Koprol kemudian dikembangkan oleh tim Koprol, yaituSatya Witoelar sebagai desain dan komunitas, Fajar Budiprasetyo sebagai Production Director, dan Daniel Armanto sebagai Engineering manager. Kemudianpada Februari 2009 Koprol pun diluncurkan oleh PT SkyEight Indonesia. Saya sendiri mengenal Koprol dari salah seorang teman yang men-sharedi halaman Facebook saya sekitar akhir tahun 2009, tapi karena saya masih "kecanduan" Facebook, saya pun tidak terlalu peduli. Hingga Januari 2010, saya sekedar iseng membuat akun di Koprol, kemudian menulis sebuah proll (sebutan untuk postingan di Koprol) dan setelah itu terlupakan begitu saja. Saya kemudian bangkit lagi setelah "mati suri" di Koprol itu sekitar bulan Mei 2010, itu setelah saya menemui kebosanan di Facebook dan ternyata cukup menyenangkan juga di Koprol. Apalagi saat itu saya sebagai pendatang baru merasakan keramahan pengguna Koprol yang lebih senior. Saya juga bisa me-reviewlokasi-lokasi yang pernah saya datangi, walaupun saat itu untuk lokasi di Bali sangat sedikit. Pengguna Koprol di Bali pun tidak lebih dari 300 orang, itu pun yang aktif bisa dihitung dengan jari. Hal yang paling menyenangkan dari Koprol yang sangat saya rasakan manfaatnya adalah fiturreview itu, dari sana saya bisa berbagi informasi tentang suatu lokasi serta saya juga dapat mendapat referensi lokasi yang belum pernah saya kunjungi. Berbeda dengan Foursquare, lokasi di Koprol hamper 99%-nya adalah lokasi yang memang benar-benar ada, sisa 1%-nya adalah tempat fiktif yang lolos dari verify kurator. Keakuratan data lokasi itu lah yang dapat membantu saya mencari sebuah lokasi yang sebelumnya saya tidak tahu letaknya dimana, yah bagi saya itu menjadi mirip dengan yellow pages. Saat ini, bagi saya, Koprol menjadi jejaring sosial yang dapat membuat saya merasa nyaman untuk berada di dalamnya, terlepas dari konflik yang terkadang mewarnai keseharian saya di Koprol. Anda tertarik untuk mencoba jejaring sosial karya anak bangsa sendiri (walaupun telah diakusisis Yahoo!) atau mungkin anda sudah punya akun di Koprol, jangan lupa menyapa saya www.koprol.com/users/leva :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline