Lihat ke Halaman Asli

Lentera Pustaka

Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Budaya Antre, Adab yang Dijunjung Tinggi TBM Lentera Pustaka

Diperbarui: 8 Januari 2025   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antre jajanan gratis di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Salah satu adab yang dijunjung tinggi di TBM Lentera Pustaka adalah budaya antre. Selain membaca buku secara rutin, anak-anak diajarkan antre. Berdiri berderet-deret ke belakang untuk menunggu giliran. Minimal sebulan sekali, anak-anak TBM Lentera Pustaka antre saat mengambil kupon jajanan kampung gratis, begitu para ibu yang mengantar anaknya.

Budaya antre hanya bagian dari mendidik adab anak taman bacaan. Karena di zaman begini, ada sering diabaikan seiring laju perkembangan teknologi dan pergaulan sosial. Karena itu, TBM Lentera Pustaka memandang penting membentuk adan anak-anak. Belajarlah adab sebelum ilmu, sebab ilmu tanpa adab hanya akan membuatmu sombong.

Membaca buku agar menjadi orang berilmu memang penting. Namun, menjadi orang yang beradab jauh lebih penting. Tidak ada ilmu yang didapat tanpa adab yang mendahuluinya. Maka lebih baik mempelajari adab sehinggamudah memahami ilmu.

Namun, di tengah-tengah kemajuan ilmu pengetahuan, adab justru sering diabaikan. Padahal, ada sebuah pepatah mengatakan bahwa adab lebih penting daripada ilmu.

Ilmu dan pengetahuan memang penting dalam meningkatkan kehidupan manusia. Namun, adab adalah fondasi yang kuat untuk menjalin hubungan yang harmonis dan mencapai kebaikan yang sejati dalam kehidupan.

Pokoknya adab itu lebih penting daripada ilmu. Melalui aktivitas di TBM Lentera Pustaka, mendidik adab anak dibuat seimbang dengan membaca buku. Beberapa adab yang penting di era digital begini, seperti:

1. Tidak usah campuri urusan orang lain yang tidak ada hubungannya dengan kita. Fokus saja membaca buku

2. Janganlah bertanya hal-hal yang membuat orang lain tidak nyaman. Rumahnya ngontrak ya?, belum nikah ya? Itu hal pribadi, tidak perlu ditanyakan.

3. Hati-hati dalam berbicara, jangan sampai menyinggung orang lain. Ingat, doa orang yang dizolimi itu paten dan bisa menyengsarakan kita.

4. Berhati-hati dalam bercanda. Jangan sampai dalihnya bercanda tapi membuat orang sakit hati. Tidak semua orang bisa menerima cara kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline