Lihat ke Halaman Asli

Lentera Pustaka

Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Strategi Peningkatan Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan, Gimana Caranya?

Diperbarui: 20 November 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak yang membaca di TBM  (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Taman bacaan sebagai bagian pendidikan nonformal seharusnya menjadi elemen penting dalam mningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat, di samping mampu memenuhi akses bacaan di tengah era digitalisasi. Namun kenyataannya, survei TBM Lentera Pustaka tahun 2023 menyebut 60% fasilitas ruang baca tidak memadai, 60% koleksi buku belum memadai, dan 90% taman bacaan pencapaian tujuannya masih rendah. Itu berarti, masih ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan di taman bacaan.

Untuk menjawab "research gap" terkait taman bacaan, Syarifudin Yunus melakukan penelitian disertasi berjudul "Strategi Peningkatan Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan Masyarakat - Penelitian Menggunakan Pendekatan Evaluasi Berbasis Model CIPP Pada Taman Bacaan Masyarakat di Kabupaten Bogor",  untuk meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan dari Pascasarjana (SPs) Universitas Pakuan (11/11/2024).

Intinya pertanyaannya adalah 1) Bagaimana Hasil Evaluasi Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan berbasis model CIPP pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM)?, 2) Bagaimanakah Strategi untuk meningkatkan efektivitas tata kelola taman bacaan sebagai layanan dasar pendidikan nonformal pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM)?, dan 3) Bagaimana Cara guna menjalankan Strategi peningkatan efektivitas tata kelola taman bacaan berbasis model CIPP?

Maka dari hasil penelitian Strategi Peningkatan Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan berbasis model CIPP pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) diperoleh kesimpulan yang menyebutkan bahwa:

1. Hasil Evaluasi Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan berbasis model CIPP pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) berada pada kondisi "cukup" dengan skor rata-rata 3,56, belum dapat dinyatakan efektif . Tata kelola taman bacaan masih harus ditingkatkan melalui penguatan kepengurusan, program dan aktivitas, dan anggaran untuk membiayai operasional taman bacaan. Kebijakan yang sudah ada tergolong memadai namun implementasinya di lapangan masih bermasalah. Dukungan pemerintah daerah pada tingkat kecamatan atau desa masih minim.

2. Strategi untuk meningkatkan efektivitas tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dapat dilakukan melalui a) Penguatan Organisasi dengan memperbaiki komunikasi dengan pemerintah daerah, mendefinisikan tujuan, menetapkan sasaran, memenuhi sarana dan prasarana, mencukupi anggaran dan biaya operasional, dan membangun reputasi, b) Efektivitas Sumber Daya dengan meningkatkan komitmen SDM, melakukan aktivitas secara konsisten, melakukan sosialisasi, dan mengikuti pelatihan, c) Peningkatan Kinerja dengan membuat perencanaan program, melakukan evaluasi rutin, membuat laporan, dan memanfaatkan teknologi digital.

3. Cara yang dapat ditempuh guna menjalankan Strategi Peningkatan efektivitas tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) , antara lain: membuat jadwal pertemuan dengan pemerintah desa/kecamatan, melaporkan kemajuan program, mengukur keberhasilan pencapaian tujuan, membangun ruang baca yang layak, menjalin kemitraan strategis atau CSR, memanfaatkan media sosial, memberikan tugas dan tanggung jawab pengurus, membuat jadwal sosialisasi, melakukan rapat rutin, mengikuti pelatihan, membuat rencana konkret tahunan, membuat dokumentasi data dan informasi program, melakukan evaluasi, membuat laporan rutin, dan menggunakan perangkat teknologi digital.

Memang tidak ada teori paling benar di taman bacaan, namun penelitian ini mengungkap tentang potret evaluasi terhadap tata kelola taman bacaan, strategi peningkatan efektivitas tata kelolanya, dan cara untuk bisa lebih efektif. Ke depan, mungkin diperlukan "grading" terhadap taman bacaan, agar bisa memverifikasi taman bacaan berdasar masa pendirian, jumlah pengguna layanan, sarana -- prasarana, ketersediaan pengurus -- relawan dalam mengelola taman bacaan. Dan tidak kalah penting,  meningkatkan tata kelola taman bacaan yang lebih sesuai dengan dinamika peradaban masyarakat.

Penelitian disertasi Syarifudin Yunus (Dosen PBSI FBS Unindra dan Pendiri TBM Lentera Pustak) telah disajikan dalam sidang terbuka di hadapan dewan penguji yang terdiri dari: 1) Prof. Dr. rer.pol. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc., (Rektor Unpak, Ketua Sidang dan Promotor), 2) Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata (Dekan SPs Unpak, Sekretaris Sidang dan Ko-Promotor), 3) Prof. Dr. Sri Setyaningsih, M.Si., (Ka.Prodi S3 MP SPS Unpak dan Penguji), 4) Prof. Dr. Sumaryoto (Penguji Eksternal dan Rektor Unindra), 5) Prof. Dr. Bibin Rubini, M.Pd. (Penguji), dan 6. Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D., (Penguji) meraih predikat "sangat memuaskan".

Tujuannya sederhana, untuk menjadikan tata kelola taman bacaan menjadi lebih baik, lebih berkualitas untuk gerakan literasi dan taman bacaan. Salam literasi #TataKelolaTamanBacaan #TBMLenteraPustaka #DisertasiTamanBacana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline