Lihat ke Halaman Asli

Lentera Pustaka

Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Jangan Menyerah, Catatan Literasi Bethany Hamilton dan Taman Bacaan

Diperbarui: 8 Agustus 2024   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

"Keberanian bukan berarti Anda tidak takut. Keberanian berarti Anda tidak membiarkan rasa takut menghentikan Anda." (Bethany Hamilton)

Dalam buku "Soul Surfer: A True Story of Faith, Family, and Fighting to Get Back on the Board" (2004) berkisah tentang peselancar remaja Bethany Hamilton yang baru berusia 13 tahun saat mengalami kejadian tragis diserang ikan hiu saat berselancar bersama sahabatnya di Hawaii tahun 2003 dan ia harus kehilangan lengan kirinya dalam serangan itu.

Namun yang menginspirasi, Bethany yang kehilangan lengannya tetap berani dan pantang menyerah mengatasi segala rintangan untuk menjadi juara lagi. Tekadnya begitu kuat. Kejadian traumatis diserang ikan hiu tidak membuatnya takut dan menyerah untuk menjadi peselancar profesional AS dan berprestasi walau hanya berlengan satu.

Semuanya tertuang ke dalam 8 buku yang dia tulis memotivasi pembacanya untuk memiliki level spiritual tinggi untuk berani menghadapi tantangan hidup.

Sekarang ini, banyak orang kok gampang menyerah. Terlalu cepat khawatir dan takut padahal belum dijalankan. Gampang berkeluh-kesah. Tidak punya uang sedikit sudah pusing dan stress. Harapan tidak sama dengan kenyataan langsung frustrasi. Terlalu gampang menyerah, sehingga memilih untuk berdiam diri dan meratapi keadaannya. Mau sampai kapan begitu terus?

Jangan gampang menyerah soal apapun. Hadapi dan jalani semua prosesnya. Karena kekuatan itu tidak datang dari keberuntungan atau fisik yang kekar. Tapi datang dari semangat yang tidak gampang menyerah.  Ingat kata motivator, orang sukses itu tidak pernah menyerah dan orang yang menyerah tidak akan pernah sukses. Betul juga sih. Makanya, banyak orang sebenarnya akan sukses, namun mereka berhenti dan menyerah terlalu cepat. Terlalu gampang menyerah.

Seperti berkiprah di taman bacaan. Mengajak anak-anak membaca buku itu tidak mudah. Membangun kegemaran membaca pun sulit. Belum lagi tantangan masyarakat yang apatis, dukungan dana yang tidak ada, ditambah relawan yang angin-anginan. Semua jadi sebab frustrasi. Maka spiritnya, jangan menyerah. Teruslah berkiprah di taman bacaan. Jadikan komitmen dan konsistensi di taman bacaan sebagai ladang amal. Teruslah berbuat baik dan menebar manfaat, seperti yang dilakukan di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor dalam 7 tahun terakhir ini. Selalu konsisten berliterasi 6 hari dalam seminggu, tanpa lelah tanpa henti.

Soal apapun, jangan gampang menyerah. Ingat bila sudah ikhtiar, Tuhan tidak pernah terlambat menolong umat-Nya. Perbaiki niat, baguskan ikhtiar dan terus berdoa. Apapun yang baik, harus sabar dan istikomah. Jangan pikir omongan dan cacian orang, karena orang lain pun ngomong tanpa pikiran. Jangan peduli terhadap cerita buruk orang lain, karena orang lain memang hanya bisa bercerita tanpa perbuatan. Kata Imam Al Qurthubi, siapapun harus selalu berani dan pantang menyerah, lalu mengharapkan jalan keluar atas segala masalahnya dari Allah, bukan berharap pada orang lain. Jangan gampang putus asa untuk apapun.

Teruslah berbuat yang baik dan tebarkan manfaat di manapun. Karena hidup ini hanya sekali, maka hiduplah dengan penuh arti dan bermanfaat. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen 

Sumber: TBM Lentera Pustaka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline