Lihat ke Halaman Asli

Lenta Siburian

Mahasiswa Semester 7

Mahasiswa UNWIM Berinovasi, Sulap Sampah Plastik Jadi Ecobrick di Pekon Sinar Petir

Diperbarui: 20 Oktober 2024   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : Pribadi

Talang Padang, Tanggamus -- Mahasiswa Universitas Winaya Mukti (UNWIM) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Kali ini, mereka aktif berpartisipasi dalam program Ecobrick di Pekon Sinar Petir, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Program Ecobrick yang digagas oleh mahasiswa UNWIM dan Mahasiswa KKNT Nusantara ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang semakin menggunung. Dengan cara yang kreatif dan inovatif, sampah plastik yang sebelumnya dianggap tidak berguna, disulap menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan.  

"Kami melihat permasalahan sampah plastik di sekitar Pekon Sinar Petir cukup serius. Maka dari itu, kami inisiasi program Ecobrick ini sebagai salah satu solusi," ujar Lenta, mahasiswa UNWIM.

 Proses pembuatan Ecobrick sendiri terbilang sederhana. Botol plastik bekas dibersihkan, kemudian diisi dengan sampah plastik yang telah dipadatkan. Proses pengisian harus dilakukan secara bertahap agar botol terisi padat dan tidak mudah pecah. Ecobrick yang sudah jadi nantinya dapat digunakan sebagai bahan bangunan untuk membuat kursi, meja, atau bahkan dinding. 

Selain melakukan pembuatan Ecobrick, mahasiswa UNWIM juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Pekon Sinar Petir tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memilah sampah. Harapannya, masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan ikut serta dalam program Ecobrick ini.

 "Kami berharap program Ecobrick ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengelola sampah. Selain itu, kami juga ingin memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan," tambah Dian Hinam.

Dengan adanya program Ecobrick ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Sumber gambar : Pribadi  

sumber gambar : Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline