Lihat ke Halaman Asli

PKS, Sebuah Ideologi yang Gagal!

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada apa dengan PKS?. Ya, sebuah pertanyaan yang akhir-akhir ini mungkin kerap bergelanyut dibenak kita. Betapa tidak, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, publik di negeri ini disuguhkan dengan pemberitaan-pemberitaan terkait dengan orang-orang yang bernaung dibawah nama besar partai politik yang sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK) itu. Sebagai partai dengan ideologi Agama dan Pancasila, sudah seharusnya PKS melahirkan kader-kader yang memiliki moralitas tinggi. Namun apa yang tersaji akhir-akhir ini justru berbanding terbalik dengan ideologi yang diusung oleh Partai yang resmi mengganti namanya pada tanggal 20 april 2002 tersebut. Kita masih ingat beberapa waktu yang lalu, ketika Melanie Subono melayangkan sebuah surat terbuka kepada mantan presiden PKS Tifatul Sembiring, dimana surat itu merupakan bentuk protes dari melanie atas ucapan Tifatul Sembiring yang dinilai tidak pantas keluar dari mulut seorang menteri. Kemuadian disusul lagi dengan pemberitaan kisruh yang terjadi di internal Partai Keadilan Sejahtera, yakni pelaporan yang dilakukan oleh Yusuf Supendi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penggelapan dana 10 miliar oleh dua petinggi Partai Keadilan sejahtera. Belum lagi masalah kisruh dikubu PKS itu rampung, kita lagi-lagi dikejutkan oleh ulah anggota DPR yang juga dari Fraksi PKS. Arifinto, anggota DPR dari Fraksi PKS ini tertangkap basah sedang asyik menonton video porno melalui komputer tablet miliknya, yang dilakukan justru pada saat berlangsungnya sidang paripurna yang membahas masalah pembangunan gedung DPR yang baru. Arifinto tertangkap basah oleh kamera wartawan dari Media Indonesia, yang kemudian dibantah oleh anggota DPR dari Fraksi PKS itu. Dan yang terbaru, lagi-lagi Partai PKS tercoreng oleh ulah seorang anggota DPRD Gorontalo yang juga dari Fraksi PKS. Anggota DPRD tersebut tertangkap tangan sedang bermain judi bersama warga. Sungguh rentetan kejadian yang sangat merusak citra sebuah partai besar yang berbasis agama. Kejadian demi kejadian ini tentu akan mempengaruhi cara pandang masayarkat terhadap sebuah partai yang berbasis agama. Inilah adalah pelajaran yang sangat berharga bagi PKS yang notabene adalah salah satu partai besar dingeri ini. Sebuah partai yang telah gagal menerapkan konsep-konsep ideologinya. Ilustrasi by google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline