Lihat ke Halaman Asli

Sabar dan Cuek

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

tidak pernah terpikirkan sama sekali bahwa perubahan itu datang juga, berharap itu boleh tapi jangan terlalu, karena kalo terlalu pun yang ada malah ga akan ada.

penantian itu sangat panjang, boleh dibilang sangat melelahkan dan mengorbankan pikiran yang ada, namun dibalik itu aku punya satu ruang yang namanya "sabar dan cuek"

Dalam kehidupan, terkadang orang yang bersikap sabar, dianggap cuek oleh lingkungannya, Kenapa ?
Karena ketika seseorang berada dalam keadaan sabar, maka dia akan cenderung untuk diam dan tidak melakukan sebuah tindakan, sedangkan cuek dan acuh dalam keadaan yang dialaminya.

Jujur, saya pernah mengalami fase sikap sabar karena sedang menghormati perasaan seseorang, tenyata orang tersebut mempunyai sikap cuek.  Jadi, saya harus bersikap sabar dan cenderung untuk menunggu hingga dia sadar apa yang harus dia lakukan.

Namun, sabar dan menunggu pun bukan berarti tidak melakukan apa-apa, berusaha dengan berdoa dan belajar apa yang belum kita ketahui tentang apa saja, dari mana belajarnya :

* bisa dari buku

* bisa dari internet

* bisa dari kursus

* dan bisa dari mana aja

anggap saja sesuatu yang terjadi bukan keinginan kigta adalah COBAAN, dan berpikir cobaan itu karena kalau kita berpikir soal "kenapa dan Mengapa" cobaan menimpa kita maka yang ada rasa kesal dan jengkel menyelimuti memori kita dan akhirnya hati kita menjadi kotor karena menebak" yang sebenarnya belum tentu benar,


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline