Lihat ke Halaman Asli

"Idul Fitri Sunyi,,,"

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

H-2 Dikosan tercinta 10.54 AM

Matahari sudah tinggi saat ku baru beranjak dari peraduan.  Rasa enngan menyergap walau hanya untuk membuka mata sekalipun,,,Terbayang sudah hari ini dibanyak tahun yang terlewat kesibukan menyambut fajar fitrindirumah bunda.  Ahhh,,maafkan aku bunda, lebaran kali ini aku tak bisa bersibuk ria atau sekedar mendengarkan omelanmu saat pekerjaan rumahtangga yang kulakukan selalu salah dimatamu.  Karena lebaran kali ini atas nama "loyalitas" aku harus tetap bekerja dikantor dimana semua orang sudah bercengkrama dengan keluarga terkasih, atau setidaknya sedang bermacet-ria, bertarung dengan jalanan menuju kampung halaman tercinta.  ahh,,itu semua membuatku berkhayal andaikan aku bisa seperti mereka.  Akupun tak bisa membayangkan bagaimana perasaanku saat mendengar gema takbir berkumandang diseluruh pelosok negeri, dan aku terpekur bisu disudut kamar tanpa bisa berbuat apapun.  Ini adalah lebaran pertamaku ditanah rantau.  dan ternyata terasa sesak. Selain iri yang bertubi-tubi.  Sesak semakin terasa saat aku harus ditinggal sendirian dikosan tercinta.  Karena semua kawan termasuk Ibu kos-ku sudah mudik beberapa hari yang lalu.  Sampai seminggu kedepan, Aku akan sendirian.

Ayah, Bunda,,

Semoga kalian tidak menganggapku anak durhaka, karena ketiadaanku dihari kemenangan.  Kekuatanku ada pada restu kalian, kategaranku ada pada senyum yang kalian titipkan bersama doa-doa yang kalian tahbizkan pada setiap percumbuan suci disetiap sepertiga malam.   Bersama teriknya mentari dikota ini, Aku yakin Kalian selalu kirimkan doa dan pengharapan agar jalan hidupku seterang dan secerah mentari hari ini.  Aku kuat, jangan khawatirkan aku,  Berkat doa kalian "Sang Maha melindungi akan selalu berada didekatku, menjagaku dengan segenap cintaNYA yang tak terbatas,  Maafkan Aku Ayah, Maafkan Aku Bunda, Semoga ini menjadi Idul Fitri yang Pertama dan terakhirku tanpa kalian.  Maafkan segala dosa dan khilafku selama ini.  Dari Hati terdalam Aku Mohon Maaf,  Selamat Idul Fitri Ayah, Selamat Idul fitri Bunda, Juga buat semua Saudara-saudara Seiman semoga Allah selalu menjaga kalian dan melancarkan perjalanan kalian tuk basuh rindu dengan orang-orang terkasih dikampung halaman.

Salam Rindu dan Semangat selalu,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline