Lihat ke Halaman Asli

Lainy Rusyidiana

Guru TK dan mahasiswa

Pembuatan Keripik Pare sebagai Peluang Bisnis Usaha Meningkatkan Ekonomi Keluarga

Diperbarui: 2 Oktober 2021   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Tampilan Label dan prodak keripik pare sebelum ( gambar atas ) dan sesudah seminar kewirausahaan ( gambar bawah ). Foto: dokumen pribadi

Pembuatan Keripik Pare Sebagai Peluang Bisnis Usaha Meningkatkan Ekonomi Keluarga

KKN Tematik merupakan suatu media yang efektif dan edukatif dengan proses menerjunkan mahasiswa ketengah-tengah masyarakat untuk menangkap dan menghayati nadi kehidupan masyarakat.  Selain itu juga mahasiswa mampu menangkap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, sumber daya yang akan dikembangkan dan aspirasi serta harapan yang dimpi-impikan masyarakat. 

Dalam proses kegiatan inilah akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, saling asih dan asuh antar mahasiswa dan mahasiswa serta dengan masyarakat.

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ( STIT ) Rakeyan Santang Karawang telah menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) sejak 1 September 2021 sampai dengan 30 September 2021. Kegiatan KKN Tematik ini mempunyai tema yang akan dilaksakan dalam membangun desa, salah satu sasarannya yaitu bidang perekonomian keluarga.

Sebagian besar mata pencaharian masyrakat desa Kutapohaci adalah sebagai petani. Untuk membantu perekonomian keluarga sebagian kecil para ibu rumah tangga membuka usaha warung sembako dirumahnya.  

Salah satu kelompok mahasiswa KKN Tematik STIT Rakeyan Santang dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Diah Widiawati, M. Pd , dengan mengangkat tema " Pembuatan Keripik Pare Sebagai Peluang Bisnis Usaha Meningkatkan Ekonomi Keluarga" yang dilaksanakan  di RW 01 Kampung Parakan Terus Desa Kutapohaci Ciampel Karawang Jawa Barat.

Dalam upaya membangun desa melalui bidang perekonomian keluarga, tugas para mahasiswa yang mendapat tugas di RW 01 terlebih dahulu harus melakukan observasi dan identifikasi langsung dengan bapak ketua RW dan RT serta para ibu-ibu diwilayah RW 01, baik itu yang berada pegajian ibu-ibu, para orangtua murid yang berada di Paud, dan setelah itu kami melakukan pendataan dan pendampingan UMK ( Usaha Mikro dan Kecil ) yang berada di desa, mulai dari profil UMK, manajemen usaha, pemasaran SDM UMK, proses produksi, keuangan, legalitas dan pengembangan produk.

Setelah melakukan hal-hal diatas para mahasiswa mencoba mengarahkan  warga khususnya para ibu-ibu untuk dapat merintis UMK berbasis potensi lokal, melakukan pendataan untuk bahan program wirausaha keluarga sebagai tindak lanjut hasil KKN, pemberian dan penguatan keterampilan fungsional bagi masyarakat yang terdampak Covid 19 sesuai dengan keahlian dasar yang dimiliki, penguatan dan pendampingan dalam inovasi produk, peningkatan mutu dan stategi pemasarannya.

Setelah melewati langkah-langkah diatas semua, mahasiswa mendapat beberapa informasi dari warga khususnya para ibu-ibu, bahwa di RW 01 mempunyai beberapa produk usaha yang dapat dikembangkan bahkan sedang  berjalan sampai sekarang, adapun produk-produk tersebut seperti : ranginang, keripik pisang, opang, kerupuk gendar, peyek, dan telur asin, keripik pare dan abon jantung pisang.

Namun sangat disayangan produk-produk ini hanya dipasarkan di kalangan warung-warung setempat saja dan penjualan dari mulut ke mulut saja dengan wilayah yang hanya dekat dari lngkungan sekitar RW 01. Penggunaan media sosial memang sudah mulai berjalan walau itu baru sekitar status whatsapp saja.

Di antara produk-produk diatas ada beberapa produk yang masih dalam tahap uji coba, hal ini diungkapkan oleh Mak Iin contohnya keripik pare dan abon jantung pisang. Mak Iin adalah wakil ketua PKK di Desa Kutapohaci sedangkan di RW 01 sendiri Mak Iin adalah sebagai Ketua PKK dan Ketua Majelis Taklim ibu-ibu. Mak Iin ingin sekali keripik pare dan abon jantung pisang dapat dipasarkan seperti keripik-keripik lainnya yang sudah berjalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline